Anak dan Belajar
Sumber: ayahbunda.co.id

Parenting Superbook / 16 April 2014

Kalangan Sendiri

Anak dan Belajar

Zakarias Feoh Official Writer
1827

Setiap orang tua rindu agar anaknya rajin belajar.  Kenyataanya tidak seperti yang diharapkan.  Bahkan banyak orang tua mengeluh mengapa anaknya sulit sekali belajar ?  Nah,  Kesulitan anak untuk belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun biasanya yang menjadi salah satu faktor utama yang seringkali dilihat adalah faktor intelektualnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan anak sulit belajar yaitu:

a.  Kemampuan intelektual anak ada yang cepat dan ada yang lambat.

b.  Kesehatan fisik anak, kalau anaknya lemah sering sakit dia juga akan mengalami kesulitan-kesulitan di dalam belajar.

c. Strategi belajar dan kebiasaan belajar, kebiasaan yang salah itu akan mempengaruhi hasilnya yangtidak memuaskan.

d. Masalah lingkungan belajar, kalau lingkungannya tidak menyenangkan, maka anak juga akan terganggu belajar.

e.  Rasa tanggung jawab anak di dalam belajar.

Untuk mengetahui kemampuan intelektual ada beberapa hal yang bisa kita lakukan yaitu:

a. Membawa anak ke seorang psikolog atau biro konseling untuk memeriksakan anak dengan test intelegensi.

b.  Cara yang lain kita bisa mengamati anak kita ketika anak ini di sekolah yang bobot pelajarannya itu sama jadi tingkat kesulitan pelajarannya itu sama. Yang secara spesifik lagi mungkin anak misalnya mempunyai konsentrasi yang buruk, anak mengalami kesulitan dalam membaca atau juga ada anak yang kesulitan di dalam koordinasi visual dan motoriknya, jadi antara mata dengan tangannya dsb itu tidak terkoordinasi dengan baik.

Untuk masalah fisik yang juga menjadi penyebab anak kesulitan belajar misalnya gangguan penglihatan sehingga waktu di kelas dia kesulitan untuk melihat ke papan tulis, gangguan pendengaran sehingga anak tidak bisa mendengar pelajaran dengan baik, kemungkinan juga anak kekurangan kadar Hb atau bahkan mungkin cacingan yang menyebabkan anak lemas dan tidak bisa konsentrasi. Hal-hal seperti ini orang tua harus menyadari dan memperhatikan dengan cermat.

Kebiasaan belajar yang menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar:

1. Anak diharuskan mempelajari sekaligus bahan pelajaran yang begitu banyak dalam waktu yang sangat panjang.

2. Anak bermain playstasion dan menonton televisi sebelum belajar, sementara main dan nonton itu menyerap semangat kita cukup banyak sehingga melelahkan. Jadi waktu anak belajar dia sudah lelah dan kehilangan minat.

3.  Anak yang tidak pernah merapikan bukunya dan menghabiskan waktu hanya untuk mencari bahan pelajaran sekolahnya.

4.  Anak yang sebenatar-sebentar mencari makanan ketika belajar.

Lingkungan belajar yang mengganggu anak belajar adalah:

1. Suasana rumah yang semrawut dan tidak rapi.

2.  Rumah yang dipenuhi oleh kebisingan suara musik, motor, dan lain-lain.

3. Pertengkaran orang tua, orang tua tidak harmonis ini banyak sekali membuat prestasi anak merosot dsb.

4. Tetangga yang suka datang atau menelepon dan mengajak anak kita bermain.

5. Kakak atau adik yang suka mengganggu.

Untuk tanggung jawab, pada mulanya anak memang perlu dibimbing untuk mempunyai strategi dan kebiasaan belajar yang baik dan dibantu ketika mengalami kesulitan memahami pelajaran. Ketika anak sudah mempunyai strategi yang pas,  maka  anak bisa dilepas, biarkan dia mengerjakan atau memikul bebannya sendiri.   Orang tua tidak bisa terus menerus mendampingi anak ada waktunya dimana anak mulai mandiri dan mengerjakan segala tugas dan tanggungjawabnya karena kesadarannya sendiri. 

Alkitab memberi arahan agar setiap orang berpengetahuan, sebab   pengetahuan membuat orang menjadi bijaksana. Kerajinan tanpa pengetahuan juga menjadi tidak baik.  Amsal 19:2a, "Tanpa pengetahuan, kerajinanmu tidak baik."   Usahakanlah anak-anak anda menjadi anak-anak yang berpengetahuan, dan usahakanlah kerajinan mereka tidak menjadi kendor. Roma, 12:11

 

 

Sumber : sabda org, berbagai sunber
Halaman :
1

Ikuti Kami