Aku Ampuni Pembunuh Mamaku

Family / 4 February 2014

Kalangan Sendiri

Aku Ampuni Pembunuh Mamaku

Puji Astuti Official Writer
18960

Gloria Oey seakan tak kuasa saat menerima kabar bahwa ibundanya tewas secara mengenaskan. Sang ibu mati ditusuk 5 kali dengan sebilah pisau. Gloria tidak mengerti, mengapa ibunya harus meninggal dengan cara yang begitu mengerikan, seakan-akan Tuhan mengijinkan itu terjadi. Kesedihan Gloria berubah menjadi dendam tatkala tahu bahwa pelaku pembunuhan adalah Yudi, seorang koki yang dipekerjakan oleh ibunda Gloria.

Saat ditemui di selnya di kepolisian Taman Sari, Gloria memberondong Yudi dengan pertanyaan demi pertanyaan. “Jawabannya semua tidak..tidak.. tidak..” demikian kenang Gloria. “Lalu kenapa kalau tidak ada latar belakang sama sekali kamu kok bisa begitu sadis, sadar ngga kalau kamu juga lahir dari seorang ibu?” demikian berondongan pertanyaan Gloria kepada Yudi.

Peristiwa kematian ibunda meninggalkan rasa takut mendalam bagi Gloria. Ia periksa semua pintu, apakah sudah terkunci. Hal itu dilakukannya di seluruh bagian rumahnya, mulai dari lantai 1 sampai lantai 3. Namun Gloria sadar, ia tak bisa terus-menerus membiarkan ketakutan mencekam hatinya. Ia memutuskan untuk datang kepada Tuhan.

“Saya minta Tuhan buang memorinya, memori tentang mama saya yang terbaring di lantai dengan darah yang begitu banyak. Saya minta Tuhan buang dan saya ambil keputusan untuk mengampuni. Saya tahu sepanjang saya masih memelihara memori itu, saya tidak bisa mengampuni dengan tulus. Karena saya masih senang bawa-bawa memori itu, saya masih ingin orang itu diapain gitu...” tutur Gloria.

Keputusan untuk mengampuni Yudi yang telah membunuh pribadi yang sangat dikasihinya, terasa begitu berat bagi Gloria. Ia bergumul 3 bulan lamanya dan terus meminta kekuatan dari Tuhan. “Waktu itu saya sadar bahwa saya sudah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus. Segala kesalahan saya yang banyak dan segala dosa saya sudah Tuhan ampuni. Masa sih saya ngga mau ampuni orang yang notabene tidak mengenal kebenaran. Pada waktu itu, walaupun sulit saya bawa namanya, saya katakan pada Tuhan, ‘Tuhan… saya ambil keputusan, saya mau ampuni orang ini..!’” demikian Gloria menceritakan kemenangannya atas rasa benci dan sakit hati.

Sampai pada suatu hari, Gloria mendatangi Yudi di penjara dan melepaskan pengampunan langsung di hadapan orang tersebut. "Yudi, saya mau kamu tahu bahwa saya sudah ambil keputusan untuk mengampuni kamu," kata Gloria kepada Yudi. Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Gloria merasakan kelegaan yang luar biasa. "Saya tidak perlu mengangkat beban itu di punggung saya. Saya ngga perlu hidup dengan luka hati dan kepahitan saya lagi. Saya buang semua sampah itu, dan saya boleh hidup dalam kemerdekaan oleh karena kasih Tuhan dan darah Yesus.”

Bertahun-tahun setelah kejadian itu berlalu, Gloria belajar bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh Tuhan pada waktu yang sempurna. Manusia seharusnya memakai waktu-waktu mereka sebaik mungkin untuk mengasihi orang-orang yang telah Tuhan tempatkan dalam kehidupan ini. Pelajaran kedua yang Gloria peroleh adalah tentang iman. "Sekalipun kita tidak tahu mengapa hal itu harus terjadi, kita tidak perlu terus menerus bertanya sehingga kita kehilangan iman dan kita meragukan Tuhan dalam hidup kita. Saya percaya Tuhan Yesus berdaulat dalam hidup anak-anak-Nya,” kata Gloria mengakhiri kesaksiannya.

 

Sumber Kesaksian:

Gloria Oey

Sumber : V140204132009
Halaman :
1

Ikuti Kami