Putus Nyambung memang dapat membuat hati kurang nyaman. Hari ini happy, besok menangis tiada henti. Suasana hati yang sering berubah pun kerap dapat.membuat salah satu pasangan frustasi karena harus menghadapi mood pasangan lainnya yang dianggap masih labil dan emosional. Namun, bila direnungkan lebih jauh, apakah pacaran putus-nyambung adalah model hubungan yang dikehendaki Tuhan? Tentu tidak. Pola Tuhan dalam mempersiapkan sepasang manusia untuk masuk ke jenjang pernikahan tidak pernah berubah, yaitu: dimulai dari hubungan pertemanan, sahabat, tunangan, dan pernikahan.
Pacaran putus-nyambung sebenarnya bisa dihindari. Bagaimana? Rahasianya adalah dengan mempersilahkan Tuhan hadir di tengah-tengah kedua pasangan. Hal ini diibaratkan dengan sebuah kutipan, “tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”
Saat menganyam tali, 3 lembar tali dijajarkan, di mana lembar tali yang berada di tengah tidak bergerak, sedangkan lembar di kiri dan kanan yang bergerak dipilin ke lembar yang di tengah ganti bergantian, terus menerus sampai lembar tali teranyam dari ujung yang satu ke ujung lainnya. Tiga lembar tali yang dimaksud adalah kedua orang muda yang sedang membangun hubungan dan Tuhan; di mana Tuhan adalah lembar tali yang berada di tengah-tengah.
Lalu, bagaimana melibatkan Tuhan di masa pacaran?