Salah satu pemicu timbulnya konflik dalam pernikahan tidak selalu diakibatkan oleh ketidakcocokan dengan mertua, namun juga saudara ipar. Hal ini bisa terjadi lantaran mungkin sang adik merasa cemburu dengan kehadiran Anda karena telah merebut perhatian saudaranya dari dirinya. Akibatnya, secara tanpa disadari, hal ini dapat menyebabkan bentrokan pada hubungan Anda dan pasangan. Padahal, hubungan yang baik dengan saudara ipar dalam keluarga baru selalu menjadi anugerah tersendiri. Meskipun mengalami masa sulit dalam tahap awal perkawinan, tetapi seiring dengan waktu pasti akan ada perubahan dan Anda dapat belajar bagaimana cara menghadapi saudara ipar secara positif.
Berikut ada beberapa cara menghadapi saudara ipar secara positif:
1. Komunikasi
Sebenarnya, bila hubungan suami-istri jadi runyam gara-gara ipar, maka masing-masing pihak harus membuka diri untuk mencari solusi. Sebagai contoh, bila pasangan kita termasuk orang yang tadinya bertanggungjawab dengan kebutuhan keluarganya, maka dalam hal ini, sebelum menikah, masing-masing pasangan perlu membahas hal ini: apa yang menjadi prioritas keluarga nantinya; apakah untuk anak-anak atau keluarga besar? Kalaupun pasangan tetap ingin memberikan bantuan kepada adik atau keluarga besarnya, maka harus sepengetahuan pasangannya. Artinya, setiap rupiah yang dikeluarkan untuk orang lain di luar keluarga inti, suami dan istri sudah sama-sama tahu dan setuju jumlahnya. Dengan demikian, konflik seperti ini bisa dihindarkan.
2. Tetapkan posisi Anda
Tentukan sikap Anda dan tetapkan batas sampai mana Anda akan terbuka dengannya. Jika ada pertanyaan-pertanyaan yang kurang Anda sukai, tak perlu merasa wajib untuk menjawab. Tolaklah dengan halus dan alihkan ke topik yang lain. Usahakan untuk tidak memberikan informasi yang terlalu bersifat pribadi tentang Anda dan pasangan. Jika terjadi konflik, bisa saja informasi tersebut digunakannya untuk menjatuhkan Anda.
3. Tegas
Dalam kultur kita terkadang sulit bila harus bersikap tegas, terutama dengan orang-orang terdekat. Akibatnya, permasalahan terjadi berlarut-larut hingga akhirnya menjadi konflik besar. Begitu pula dalam hubungan dengan adik ipar.
Bila adik ipar yang menumpang di rumah Anda, sejak awal Anda harus menunjukkan sikap tegas mengenai peraturan di rumah. Misalnya, soal jam malam, membawa teman berbeda jenis kelamin ke rumah atau mengenai pengasuhan anak selama Anda tinggal bekerja.
Tunjukkan pada adik ipar ketegasan sikap Anda beserta alasannya, sehingga adik ipar tidak berpikir semua peraturan itu diterapkan karena Anda tidak menyukai kehadirannya.
4. Terbuka dan Akrab dengan keluarga Pasangan
Bila perilaku adik ipar sudah tidak dapat dikendalikan, sebaiknya bicarakan terbuka dengan keluarga besar mengenai jalan keluar yang terbaik bagi semua pihak. Solusinya, kita harus saling terbuka dan akrab dengan pihak keluarga pasangan. Dengan sering-sering mengobrol secara akrab dengan keluarga pasangan maka kita dapat menghindari masalah yang mungkin timbul.
Sumber : berbagai sumber/Eva