Kisah Nyata Herry Warsito, Pria Penganut Poligami
Sumber: jawaban.com

Family / 24 May 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Herry Warsito, Pria Penganut Poligami

Budhi Marpaung Official Writer
33321

Herry Warsito, itulah nama yang diberikan kedua orangtuaku berpuluh-puluh tahun lalu. Meski terbilang memiliki wajah tak serupawan Ratno Timoer, tetapi aku mampu taklukkan hati wanita yang aku ingini. Jika mau dihitung, mungkin sudah ratusan dari kaum hawa yang jatuh ke pelukanku.

Walau aku terbilang Don Juan, tetapi cintaku hanyalah pada Maratus Saniah. Kepada wanita inilah aku menyatakan ingin sehidup semati. Namun, janjiku tinggallah sebuah janji.

11 tahun setelah menikah dan tidak juga mempunyai anak, aku justru mengambil seorang wanita muda menjadi istri. Tanpa seizin Maratus Saniah, aku melakukan hidup poligami. Anak adalah obsesiku menikah untuk kali kedua. Apa yang menjadi keinginanku terwujud, dengan istri kedua aku memperoleh keturunan, darah dagingku.

Rahasia pernikahan keduaku ini tersimpan rapat sampai kehamilan istri keduaku mencapai delapan bulan. Dengan kebulatan hati, kusampaikan kepada istri pertamaku bahwa aku telah menikahi seorang wanita lain dan wanita lain ini sudah mengandung anakku.

Di luar dugaan, reaksi istri pertamaku justru tidak lah marah. Melihat respon darinya, aku pun menangis dan meminta maaf kepadanya atas apa yang aku lakukan.

Walau telah menyesal, aku tidak menceraikan istri keduaku. Justru dengan bantuan istri pertama, aku bisa menjalani kehidupan sebagai suami poligami.

Maratus Saniah, Wanita yang Kuat

Wanita mana yang rela hati suaminya menjadi suami bagi orang lain juga. Itulah yang aku rasakan saat memahami perasaan istri pertamaku Maratus Saniah. Meski dengan berat hati, ia tetap mendukung langkahku.

Cintanya yang begitu besar padaku membuat ia sanggup berbuat hal luar biasa di dalam hubungan kami. Ia adalah sosok yang aku anggap wanita yang begitu kuat.

Bercerai Dengan Istri Kedua

Setelah 15 tahun hidup dengan dua istri, batinku kembali mulai terusik. Diriku merasakan ada yang salah dengan hal ini. Dalam sebuah pengalaman rohani yang tidak terduga, Tuhan mengubah hidupku. Dari situ, keputusan untuk hidup benar semakin menguat dalamku.

Berjalan dengan waktu dan proses yang ada, aku dan istri keduaku akhirnya memutuskan untuk bercerai secara baik-baik. Tidak ada pertengkaran yang begitu hebat terjadi. Yang ada hanyalah kami berdua sadar bahwa ini tidaklah benar dan harus segera diakhiri.

Maratus Saniah, Istriku Satu-Satunya

Berpisah dengan istri keduaku tidaklah menyedihkan hatiku. Justru aku mengalami sukacita karena bisa menjadi suami yang utuh bagi istri yang kunikahi pertama kalinya, Maratus Saniah.

Aku bersyukur Tuhan tetap membantu mempertahankan pernikahanku dengan Maratus Saniah. Di hadapan Tuhan dan istriku, aku berkomitmen menjaga hubungan ini sampai maut memanggil.

Sebelum kututup ceritaku ini, aku ingin menyampaikan sebuah janji setiaku kepada wanita yang kucinta dan kupuja : Maratus Saniah, jangan kuatir lagi. Mulai saat ini aku tidak akan pernah berbuat seperti yang dulu lagi dan mohon tolong bantu doa dan jadilah penolong yang baik untuk suamimu dan aku sangat menghargai kamu. Aku sangat mengasihi kamu, bukan karena aku takut sama kamu tetapi aku takut sama Tuhan”.

Sumber Kesaksian :

Herry Warsito

Sumber : V130522131432
Halaman :
1

Ikuti Kami