Ribuan orang miskin yang terlilit hutang karena tidak mampu membayar surat tilang, biaya pengadilan, tagihan kartu kredit, pinjaman mobil, atau tagihan kesehatan akan dipenjara di penjara khusus ‘Debtors Prison’ yang mulai dibuka kembali di Amerika. Sebelumnya, jenis penjara ini telah ditutup oleh pemerintah USA pada awal 1800-an, namun kini dibuka kembali walaupun tidak semua negara bagian USA menyetujuinya.
“Masalah ini telah berkembang secara khusus dalam skala nasional. Hal ini karena krisis ekonomi,” kata Inimai Chettiar, anggota Badan Pusat Keadilan dan Hukum Brennan New York University School kepada CBSNews.com. Chettiar juga berpendapat bahwa Amerika sedang mencoba meningkatkan pendapatan negara dibalik masyarakat miskin.
Berdasarkan Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU), sepertiga negara bagian di Amerika memenjarakan warganya yang tidak mampu membayar hutang. Beberapa diantaranya adalah Alabama, Florida, dan Ohio. Negara bagian Florida mengatur bahwa debitur tidak memiliki hak untuk mempunyai bantuan pembela hukum dan dipenjara bila tidak mampu melunasi semua hutangnya. “Bila Anda tidak memiliki penghasilan untuk menyewa jasa pengacara atau tidak mampu membayar jasa pengadilan, Anda akan mendapat perlakuan keadilan yang berbeda,” kata Mike Brickner, ACLU Ohio. Hal ini dilakukan karena tingkat ekonomi yang menurun selama 10 tahun terakhir dan meningkatkan warga yang terlilit hutang. Hutang dapat membawa masalah bagi siapapun pelakunya. Akan jauh lebih baik jika kita tidak membiasakan budaya ‘hutang’. Bila memungkinkan, cobalah menahan diri untuk tidak berhutang dengan alasan apapun.
Baca juga:
Seluruh Gereja di Arab Saudi Akan Dihancurkan
Abraham Samad Terbukti Langgar Kode Etik KPK
Gereja Ditutup, Menteri Agama Salahkan Umat Kristen
Pria ini Tembak Ayahnya Setelah Ibadah Paskah
SBY Dapat Telur Paskah dari Jemaat 3 Gereja Tertindas
Samoa Airlines Berlakukan Tiket Menurut Berat Badan
Sumber : ov /Eva