Choky Sitohang dan Joanna Alexandra, Entertainer sekaligus Entrepreneur

Entrepreneurship / 12 April 2013

Kalangan Sendiri

Choky Sitohang dan Joanna Alexandra, Entertainer sekaligus Entrepreneur

Yenny Kartika Official Writer
13462

Mempertahankan bisnis itu sulit; tetapi lebih sulit lagi untuk memulainya. Kisah dua selebritis berikut ini akan memberi inspirasi untuk memulai bisnis yang sesuai dengan minat Anda.


Minat Bisnis karena Cinta Roti

Choky Sitohang cinta roti sejak kecil. Setelah dewasa, ia menggeluti bisnis roti.

Usaha roti yang dijalani Choky memiliki nama dagang HOSHI—Japanese Healthy Bread. Berjalan sejak tahun 2009, rupanya usaha ini tidak direncanakan secara sengaja oleh Choky. Ia hanya bertemu dengan seorang kawan, yang memintanya untuk menjadi brand ambassador produknya. Kemudian Choky bertanya, “Memangnya kamu mau buka bisnis apa, sih?” Temannya pun menjawab, bisnis roti. Belum puas sampai di situ, Choky menggali kembali informasi, roti jenis apa yang hendak dikembangkannya. Ternyata, roti sehat. Choky mengenang kembali kecintaannya akan roti, dan mulai menaruh minat. Tanpa ragu ia bertanya lagi, “Bisakah saya bergabung di bisnis kamu dengan cara menjadi investor?” Ternyata bisa. Kebetulan temannya tersebut sedang mencari partner.

Singkat cerita, Choky dan ke-4 temannya memulai bisnis ini. Masing-masing memiliki saham sebesar 20%.

Mengapa produk mereka disebut roti sehat? Alasannya, karena semua roti dibuat tanpa bahan pengawet.

Tantangan pun menghadang. Saat itu usaha Choky ditimpa keterpurukan. Mall tempat toko roti HOSHI berada begitu sepi dikunjungi. Jumlah pembeli roti mereka sangat sedikit—bahkan bisa dihitung dengan jari tangan. Padahal, biaya sewa mall, listrik, dan produksi terus dikeluarkan.

Sebagai shareholder atau pemegang saham, Choky bersama teman-temannya tetap menjaga kesatuan di antara mereka. Dengan bersatu padu, mereka mengupayakan negosiasi dengan pihak mall, mendongkrak strategi marketing, dan mendorong penjualan. Kesemua upaya itu bermuara kepada satu tujuan, yakni supaya masyarakat mengenal roti mereka.

Choky memberitahu suatu prinsip penting dalam menjalani bisnis bersama orang lain: di masa sulit, tetaplah bersatu hati dengan dia. Dengan menghadapi segala sesuatu bersama-sama, hal yang tadinya tidak mungkin akan menjadi mungkin.

Jadi, Choky dan rekan-rekannya duduk bersama membicarakan cara-cara apa yang hendak mereka tempuh. Akhirnya, mereka bekerjasama dengan sebuah pusat kebugaran terkenal di Jakarta. Mereka juga mempromosikan produk lewat media sosial seperti Facebook, Twitter, dan blog. Awalnya yang mengetahui roti mereka hanya sebagian orang di Slipi dan Tanjung Duren, Jakarta, tetapi akhirnya produk mereka semakin dikenal ke masyarakat di seluruh Indonesia.


Joanna dan Sepatu-sepatu Cantik

Artis cantik yang membintangi berbagai film ini memiliki kisah berbeda dari Choky. Joanna Alexandra mengawali usahanya melalui bisnis online, hingga akhirnya membuka sebuah galeri di kawasan Tebet, Jakarta.

Joanna merindukan sesuatu yang pasti. Sebagai artis, ia sadar bahwa pemasukan hanya akan dia dapatkan saat ada tawaran syuting. Kalau tidak ada syuting, dia hanya menganggur saja di rumah. Jadi, Joanna mulai mendirikan usaha yang bisa ia tekuni sembari mendapatkan pemasukan yang pasti. Selain itu, Joanna juga bisa berkontribusi dalam bidang fesyen.

Joanna sadar dirinya adalah seorang pemalu. Dengan tipe kepribadian seperti ini, Joanna mengaku takut kalau harus jualan sepatu. Untungnya, sang suami, Raditya Oloan senantiasa memotivasi Joanna.

Waktu berlalu. Joanna tahu, dirinya harus berani melangkah. “Setelah kita mencoba, kita akan tahu sendiri bahwa ternyata kita tuh bisa,” tutur Joanna.

Langkah demi langkah mulai direncanakan Joanna. Pemeran Alina dalam film Catatan Akhir Sekolah ini sempat cukup yakin dengan pilihan bisnis yang dijalaninya. Tetapi di tengah jalan, ia mulai ragu. Apakah ini memang bisnis yang tepat?

“Waktu itu, Tuhan memantapkan hati aku, supaya aku terjun dalam bisnis Ugna ini,” demikian kata Joanna menyebut merek sepatunya.

Setelah Joanna benar-benar melangkah, keragu-raguannya hilang. Ia jalani, dan nyatanya berhasil. Saat ia telah meninggalkan pikiran ragu itu, Joanna mulai berani memasarkan produknya. Ia berani membuat status, postingan di Twitter, dan cerita ke rekan-rekan jika sedang berada di lokasi syuting. “Aku masuk ke level yang baru dan menjalaninya tanpa takut,” kata Joanna.

“Sebetulnya takut itu wajar. Tetapi kalau rasa takut sampai membatasi kita untuk bergerak, ya kita sendiri yang dirugikan. Tetapi yang pasti, yang kutahu, kalau disertai dengan Tuhan semuanya pasti lancar,” lanjut Joanna yang mengaku melibatkan Tuhan dalam memulai segala sesuatu. Mengapa? Karena pengalaman Joanna mengatakan, jika Tuhan sudah setuju, Dia sendiri akan membukakan pintu. Misalnya, Tuhan—entah bagaimana caranya—akan membawa kita ke suatu tempat untuk bertemu dengan orang yang tepat.

Bagaimana dengan kegagalan? Bukankah semua orang pasti akan mengalaminya? Menurut Joanna, gagal itu adalah cara pandang kita. Jikalau jatuh, maka itu merupakan indikator untuk kita memperbaiki; naik ke level yang lebih tinggi. Kalau perlu, buatlah cara-cara lain agar kita tidak menetap saja di tempat yang sama.

Di dalam Tuhan, tidak pernah ada kegagalan,” demikian Joanna menutup kisahnya.


Tips untuk Berani Memulai Bisnis dari Choky Sitohang

1.       Pastikan apa tujuan Anda berbisnis.

Ke mana arah bisnis ini hendak dibawa? Apa inti dari bisnis yang hendak dijalani?

2.       Di manakah panggilan Anda?

Temukan panggilan jiwa Anda—apa yang Anda minati dalam hidup ini.

3.       Harus punya ketekunan.

Ingatlah bahwa tidak ada satupun bangunan megah dan mewah yang dibangun dalam satu hari. Saat kita tekun, Tuhan menghargai kerja keras dan pengorbanan kita. Jika kita selalu dihantui dengan pikiran takut gagal, maka kita hanya akan berjalan di tempat. Tanpa lompatan iman, jangan mengharapkan adanya perubahan dalam hidup.

4.       Harus mulai bergerak.

Jika kita sudah yakin dengan apa yang kita punya—konsep, pembuatan, materi, sumber daya manusia, dan talenta yang sudah Tuhan berikan—maka seharusnya kita mulai bergerak. Mengapa? Karena langkah awal menentukan langkah selanjutnya. Segudang ide dan konsep hebat tanpa tindakan adalah percuma. Orang lain akan melangkah lebih dulu dan Anda akan kehilangan momen.

5.       Jangan pernah takut gagal.

Mulai ganti pola pikir Anda dengan ini: “Apakah Anda takut berhasil?” Bukankah kita akan memilih untuk berani berhasil?

 

 

Baca juga artikel lainnya :

Mengeja LOVE Dalam Pernikahan

Manfaat Jus Semangka Bagi Kesehatan

Kunjungi Jakarta, Miss World 2012 Seolah di Rumah Sendiri

Persahabatan, Cinta, Pernikahan dan Cara Menjaganya

Mujizat di Tanah Kalimantan: Kanker Payudaraku Tiba-Tiba Lenyap!


Sumber : JAWABAN.COM | YK
Halaman :
1

Ikuti Kami