Kejadian 3:9
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
Bacaan Alkitab Setahun [kitab]mazmu22[/kitab]; [kitab]iikor13[/kitab]; [kitab]0ayub22-24[/kitab]
Peristiwa runtuhnya menara kembar World Trade Center di Amerika Serikat pada tahun 2001 terjadi saat saya masih duduk di bangku SD. Berulang kali saya menyaksikan tayangan detik-detik jatuhnya menara setelah ditabrak oleh pesawat yang kabarnya dibajak. Ribuan orang yang tak tahu apa-apa harus mati. Saya begitu sedih, dan bertanya-tanya kepada Tuhan, ‘Di manakah Engkau?’
Saat keadaan tak menyenangkan datang, kita terbiasa bertanya, “Tuhan, di mana Engkau?” Kita ingin jawaban yang instan dari-Nya. Tetapi pernahkah kita memikirkan bagaimana perasaan Tuhan saat kita menjauh dari-Nya? Karena Dia pun bertanya kepada kita, “Di manakah kamu?”
Banyak hal yang bisa menjauhkan kita dari Tuhan seperti deadline pekerjaan, jejaring sosial, bahkan makanan. Padahal Tuhan menantikan kita dengan sabar, mengetuk-ngetuk pintu hati kita, dan bertanya apakah Dia bisa menghabiskan waktu bersama kita ([kitab]wahyu3:20[/kitab]).
Kita punya banyak alasan untuk menghindar dari Tuhan: bisa jadi karena kita melakukan dosa dan ingin bersembunyi karena takut mengakuinya, atau karena kita memang malas. Apapun itu, ingatlah bahwa Dia selalu merindukan kita saat kita jauh dari-Nya. Dia ingin mengimpartasikan hikmat, menghibur, menguatkan, dan membantu kita keluar dari pergumulan.
SEJAK MULANYA, ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA DENGAN TUJUAN KHUSUS, YAKNI MEMILIKI PERSEKUTUAN DENGAN-NYA.