Pada hakikatnya, kekayaan yang dimiliki oleh seseorang bukanlah tujuan utama Tuhan bagi umat-Nya. Namun Tuhan menghendaki agar umat-Nya menyadari keberadaan Tuhan melalui apa yang dimiliki oleh setiap orang. Kekayaan atau kemiskinan adalah salah satu jalan untuk menyadarkan manusia.
Seperti diketahui bahwa kekayaan dapat sirna, namun setiap orang yang setia akan tetap dilimpahkan-Nya kekayaan. Sebaliknya, bagi setiap orang yang sombong, angkuh, pelit dan kikir, kekayaan yang dimilikinya akan segera diambil dari padanya.
Melalui kekayaan yang dilimpahkan oleh Tuhan kepada setiap orang, Ia ingin agar kekayaan itu dipergunakan untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Tidak hanya dinikmati sendiri.
Kekayaan merupakan harta berupa uang maupun benda yang dimiliki oleh seseorang. Bila biasanya banyak orang yang berpandangan bahwa ‘memberi’ akan mengurangi kekayaan, maka pandangan ini jelas keliru. Memberi dapat menjadi investasi kekayaan yang dinikmati pada saatnya nanti.
Untuk lebih memahami teori memberi yang benar dan dikehendaki Tuhan, terdapat tiga alasan bagi seseorang untuk memberi kepada Tuhan dan sesama seperti yang dikutip dari buku Benny Santoso berjudul ‘Bebas Dari Kekurangan Uang’, yakni:
Alasan Bisnis
Seperti hendak membuktikan firman yang dinyatakan oleh Tuhan bahwa ‘memberi banyak akan diberi lebih banyak lagi’, alasan demikian tentu salah. Sebab memberi dengan motivasi seperti ini seperti sebuah transaksi antara manusia sebagai investor dengan Tuhan sebagai media investasinya.
Alasan Sedekah
Bersedekah bersifat memberikan sesuatu dalam jumlah yang lebih sedikit dari apa yang seharusnya dapat diberikan. Seperti contoh, memberikan sejumlah uang bagi pengemis dan orang cacat di jalan. Tindakan ini sama dengan memberi dengan motivasi sedekah kepada Tuhan untuk alasan agar Tuhan tidak mengusik kehidupan, tulis Benny, akan membuat Tuhan tersinggung.
Alasan Kasih
Seseorang yang memberi dengan alasan kasih akan merasakan suka cita sebab memberi sesuai dengan kemampuan keuangannya. Hal ini menjadi bentuk investasi kekayan kekal.
Memebri dnegan penuh suka cita tanpa motivasi yang lain menjadi pemebrian yang berkenan kepada Tuhan. Sebab dengan memberi dari apa yang kita miliki menjadi investasi kekayaan yang akan kita terima nanti.Seperti tertulis bahwa, “Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (1Timotius 6: 7)”
Baca Juga Artikel Lainnya:
5 Hal yang Perlu Dimiliki Sebelum Memulai Usaha
Bagaimana Kemurahan Hati Memberi Keuntungan Bagi Bisnis?
Liliane Bettencourt, Pemilik Perusahaan L'Oreal yang Murah Hati
Meity Amelia, Berawal Dari Hobi Hingga Jadi Pengusaha Kue
Persiapan Dini, Kunci Hemat dan Nyaman Nikmati Liburan
Sumber : Jawaban.com/LS