Meninggalkan kantor paling akhir mungkin dapat meningkatkan karir namun juga berpengaruh pada kesehatan. Dalam studi yang dirilis mengenai dampak buruk lembur bagi kesehatan, ada beberapa hal yang dapat merusak tubuh dan juga jiwa. Berikut ini beberapa di antaranya :
Depresi
Pekerja yang bekerja 11 jam setiap hari beresiko tinggi menderita depresi dibandingkan orang yang kerjanya standar, yakni sekitar 7-8 jam per hari. Dampak ini lebih terasa saat kita rutin kerja lembur.
Terlalu Banyak Duduk
Bekerja lembur bagi orang di belakang meja berarti akan ada banyak waktu dimana sebagian besar waktunya digunakan untuk duduk. Cukup banyak riset yang menyatakan orang yang terlalu banyak duduk beresiko tinggi menderita diabetes, obesitas, kanker, atau serangan jantung. Orang yang terlalu banyak duduk, meski mereka meluangkan waktu berolahraga, tetap beresiko menderita penyakit kronis seperti diabetes atau perlemakan di liver.
Kurang Tidur
Orang yang bekerja lembur cenderung memiliki kualitas tidur yang rendah. Kurang tidur akan menyebabkan kurangnya konsentrasi, kenaikan berat badan, mudah marah, penyakit kardiovaskular, dan masih banyak lagi yang tentu dapat membuat tubuh tidak terasa fit.
Stres
Seperti kita ketahui, stres punya dampak yang begitu buruk. Dalam jangka pendek, stres akan memicu tubuh memproduksi hormon yang meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan gula darah. Menurut survei dari Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat, seperempat orang menyebutkan pekerjaan merupakan pemicu stres mereka.
Ketegangan Mata
Mata dapat menunjukkan tanda-tanda nyata jika seseorang keletihan. Gejala yang ditunjukkan sangat bervariasi seperti sakit kepala, mata kering, atau pandangan kabur. Menatap layar komputer sepanjang hari ataupun para sopir yang mengendarai kendaraan dalam waktu lama juga mengalaminya.
Demensia
Studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Epidemiology menemukan, karyawan yang bekerja lebih dari 55 jam dalam seminggu mengalami masalah dengan daya ingat, daya nalar, dan kosa kata. Hal ini bertambah parah seiring bertambahnya jumlah jam kerja mereka.
Dampak buruk di atas tentu akan membuat tubuh dan jiwa kita tidak dalam kondisi yang fit. Hal inipun dapat menyebabkan kita merasa lemas. Minuman berkafein memang dapat menyegarkan, tapi hanya sementara. Bahkan minuman ini hanya menutupi betapa letihnya tubuh kita. Karena itu, cara yang terbaik adalah dengan beristirahat.
Baca juga :
Berbagai Sajian Makanan Bernuansa Natal
Ajarkan Anak Natal, Ajarkan Kasih
Tips Agar Kue Kering Tidak Keras
Setelah 10 Tahun Menunggu, Akhirnya Dapat Juga
Peluang Usaha Baru : Iklan di Tisu Toilet
Sumber : kompas.com by lois horiyanti/jawaban.com