Ketika Keluarga Anak Bermasalah
Sumber: ayahbunda.co.id

Parenting / 10 December 2013

Kalangan Sendiri

Ketika Keluarga Anak Bermasalah

Lois Official Writer
5279

Setelah berkeluarga, anak mempunyai masalahnya sendiri, namun sampai sejauh mana orangtua campur tangan menyelesaikan masalahnya. Sebagai orangtua, apa yang harus diperbuat dan sejauh mana harus mencampuri urusannya? Berikut ini beberapa masukan yang dapat menolong orangtua menjalankan perannya dengan benar :

Anak Tetaplah Anak

Dia tetap mempunyai rasa sungkan dan hormat kepada kita. Itu sebabnya tidak jarang, anak sungkan kepada orangtua. Nah, kita harus memanfaatkan celah ini untuk masuk ke dalam hidupnya. Jangan ragu atau sungkan untuk memberi nasihat kepada anak sebab mungkin saja, sampai pada suatu titik, tidak ada orang lain yang didengarkannya selain daripada orangtuanya sendiri.

Bagikan Pengalaman Hidup

Bagikanlah pengalaman hidup yang mungkin mirip dengan masalah yang tengah dihadapinya. Berbagi pergumulan hidup akan jauh lebih efektif ketimbang menguliahinya. Sensitiflah dengan kondisi yang dihadapinya. Mungkin ia tengah berada dalam tekanan yang berat, jadi berhati-hatilah sewaktu berbicara dengannya.

Jangan Bereaksi Terlalu Cepat

Tahanlah kalimat yang menghakimi sampai kita melihat secara keseluruhan dan jelas terhadap masalah yang dihadapi anak. Kadang kita terlalu cepat bereaksi melihat apa yang dialaminya, perbuatannya sehingga menjatuhkan vonis terlalu dini. Sikap seperti inilah yang membuatnya makin tidak ingin berkomunikasi dengan kita.

Jangan Membela Anak

Jika memang salah, jangan ragu untuk mengatakannya demikian. Sewaktu menantu melihat bahwa kita berdiri di atas kebenaran, dia pun makin percaya kepada kita. Jangan memihak kepada siapapun kecuali kebenaran itu sendiri.

Berikan Teguran

Apabila anak jelas berada di dalam dosa, berikan peringatan keras, kendati demikian tetap pelihara jalur komunikasi dengannya. Kita harus menyampaikan kepadanya bahwa selama dia hidup dalam dosa, relasinya dengan kita sebagai orangtuanya akan terganggu. Tuhan meminta kita untuk menjadi wakil-Nya di dunia, karena itu berikan sikap jelas bahwa dosa merusak relasi, baik dengan kita maupun dengan Tuhan.

Kepada anak, pada usia berapapun dia, kita harus mengkomunikasikan kasih dan penerimaan Allah serta keadilan dan kekudusan Allah secara berimbang.

 

Baca juga :

Pergilah, Jangan Berbuat Dosa Lagi

Mengenal Natal Lewat Sejarah

Saat Anak Mulai Pacaran, Haruskah Ortu Ikut Campur?

Pelajaran Berkeluarga dari Kelahiran Yesus

16 Tanda Penderita Positif HIV

Ini Karya-Karya Paul Walker Semasa Hidup

Saat Harus Berkarir Setelah Melahirkan

Sumber : telaga.org by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami