Royke adalah sosok pria yang dibentuk dari lantar belakang kehidupan yang keras ditengah kota besar. Ia tumbuh menjadi seorang yang dipenuhi oleh dendam, kebencian dan sikap tanpa belas kasihan terhadap orang lain.
Berkelahi dan pergaulan bebas menjadi bagian kehidupan Royke sejak usia belasan tahun. Baginya hal ini dianggap normal bila ingin tetap bertahan hidup ditengah kota yang keras terhadap hidup.
“Jadi hal kekerasan itu, bagi saya adalah hal yang biasa. Hal yang biasa yang membuat saya bertahan hidup saat itu karena saya sudah tidak merasakan lagi yang namanya kasih sayang dari orang tua,” kata Royke.
Segala cara pun dihalalkannya demi mencapai apa yang diinginkannya termasuk dengan cara kekerasan sekali pun. Didalam kepribadian keras ini pula Royke merasa hidup nyaman. Lantas apakah Royke selamanya demikian?
Sesaat kemudian segalanya tampak berubah ketika ia bertemu dengan wanita yang menjadi istrinya saat ini. Untuk sesaat cinta memang dapat mengubahkan Royke, namun hal itu pun tidak bertahan lama.
“Saya merasa wanita ini cantik bagi saya gitu. Sehingga saya merasakan yang namanya cinta pada pandangan pertama,” ungkapnya.
Pernikahan yang telah dijalani selama tiga tahu memang masih baik-baik saja. Namun pada akhirnya, sikap keras Royke pun kembali mencuat kepermukaan. Tanpa belas kasihan, ia pun kerap memukuli sang istri.
“Ya waktu itu ya, kalau suami saya mukul, ya semacam ngak ada perasaan gitu. Ngak tau yang dipukuli, padahal itu kan istrinya sendiri. Kayaknya dia ngak ada pikiran gitu,” kata istrinya Rina.
Tak hanya menjadikan sang istri sebagai pelampiasan amarah, anaknya pun kerap mendapat perlakuan yang sama.
“Saya merasakan, ya kepuasan gitu kalau saya sudah melakukan kekerasan itu aja saat itu,” paparnya.
Ketika perlakuan Royke dinilai sudah sangat keterlaluan, Rina pun hanya mampu bersandar pada kepercayaannya kepada Tuhan untuk mengubahkan suaminya. Dengan deru air mata, Rina terus berharap didalam doa-doanya sekiranya Tuhan mengubahkan kekerasan hati sang suami.
Tak ayal, doa sang istri seperti tampak nyata dan Tuhan sedang bekerja didalam hati Royke. Latar belakang keluarganya yang dipenuhi dengan kekerasan akhirnya terkuak. Tanpa disadari perilaku sang ayah yang kerap disaksikannya saat berusia belia ternyata berakar dan menular terhadap Royke kecil.
Di suatu masa, Royke merasakan tak lagi punya harapan, relung hatinya terasa hampa. Ketidakbahagiaan ditengah keluarga, perasaan tidak berdaya selalu mengusik hati dan pikirannya. Hingga pada akhirnya, sebuah kerinduan timbul untuk mencari hadirat Tuhan.
Melalui ibadah yang ia ikuti, akhirnya Royke pun tersentuh dan merasakan kehadiran Tuhan nyata menyentuh hidupnya.
“Tuhan Yesus itu benar-benar nyata dan ada bagi saya. Yang saya rasakan adalah, beban saya seolah-olah terangkat gitu,” ungkap Royke.
Melalui sebuah kidung pujian yang mengalun lembut Royke merasa Tuhan menyentuh hatinya. Ia mengakui benar bahwa tindakannya dahulu adalah perbuatan yang sangat-sangat Tuhan tidak pernah kehendaki. Selama sepuluh tahun berdoa, Rina pun mendapatkan jawaban atas kerinduannya terhadap sang suami.
Royke yang dulunya buas, brutal dan kasar ini pun berubah menjadi lembut dan pemurah. Tidakkah Tuhan juga telah menunjukkan kuasaNya yang sanggup mengubahkan Saulus yang buas menjadi seorang hamba Tuhan yang kemudian setia mengikutNya seperti Paulus? Demikian pula Royke, Tuhan sanggup, ia sanggup.
Sumber Kesaksian: Royke Ferdinand & Rina
Baca Juga Artikel Lainnya:
Kisah Nyata Pria yang Paksa Anak Istri Minum Racun
Kisah Nyata Domini Budianto : Kematian Anak Membawa Kebaikan
Kisah Nyata Alex Kurniawan Dan Kehidupan Seks Bebas
Kisah Nyata Danny Boy, Jadi Psycho Karena Kematian Kakak
Sumber : V120110133921