Merindukan Tuhan
Kalangan Sendiri

Merindukan Tuhan

Budhi Marpaung Official Writer
      7167
Show English Version

Mazmur 42:2

Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu146[/kitab]; [kitab]wahyu2[/kitab]; [kitab]zakha13-14[/kitab]


Dalam geografi Perjanjian Lama memang ada sungai yang tidak berair. Rusa-rusa Palestina kadang kala menemukan batang sungai yang kering pada musim kemarau. Jika hal ini terjadi, rusa-rusa biasanya menyusuri dan mendaki aliran sungai sampai menemukan mata air yang masih memiliki aliran air yang tipis untuk memuaskan dahaga mereka. Namun, tidak jarang ditemukan rusa yang tergeletak mati di tengah batang sungai karena benar-benar tidak menemukan air.

Demikianlah pemazmur bani Korah menggambarkan kerinduannya akan Tuhan. Kerinduan yang dimilikinya adalah kerinduan jiwa yang haus kepada Allah yang hidup. Kehausan yang tidak dapat digantikan dengan apa pun kecuali bertemu dengan Allah secara langsung. Tuhan senang mendapati hati yang merindukan-Nya dengan hasrat. Berdoa, bernyanyi, dan beribadah kepada Allah tidak hanya melibatkan unsur rasionalitas semata. Akan tetapi, perlu melibatkan perasaan dan jiwa yang bergairah memuji dan memuliakan Tuhan.

Blaise Pascal mengatakan bahwa dalam hati manusia ada ruang kosong yang akan selalu terasa kosong sampai ruang itu terisi dengan kehadiran Tuhan. Selama ruang itu masih kosong, manusia akan selalu berusaha mengisinya dengan berbagai hal; seperti kekayaan, kenikmatan, dan ketenaran. Namun, hal-hal semacam ini tidak akan pernah dapat mengisi kekosongan tersebut. Jiwa manusia tanpa Tuhan adalah seperti rusa yang mati di tengah batang sungai yang tidak berair. Jiwa yang kosong akan terus mencari dan mencari, sampai akhirnya kekosongan itu dipuaskan oleh Tuhan. Sebab, Dialah asal dan tujuan dari jiwa manusia – DBS

Tuhan menyenangi jiwa yang haus akan Dia

Ikuti Kami