Satya Witoelar, anak pertama dari Wimar Witoelar ini adalah pendiri dari Tulakom.com sebagai situs yang menyediakan layanan desain web. Perkembangan karirnya sebagai freelancer patut diperhitungkan menilai jalan ini tidaklah mudah.
Memutuskan untuk meniti karir freelance sejak tahun 1998, cukup banyak memberinya pengalaman, baik suka maupun duka sudah dijalaninya. Sejak di akhir masa kuliah, Satya sudah mulai bekerja di salah satu situs konten berita sebagai desainer. Berselang dua tahun, ia pun mengundurkan diri dari sejumlah pekerjaan yang ia jalani sebelumnya.
Tak lama selepas itu, ia akhirnya membulatkan tekat untuk bekerja secara freelance. Beruntung sebab jalan yang ia pilih ini mendapat dukungan dari seluruh keluarga. Sejak itu, ia pun mulai membangun sebuah jasa desain web yang menjadi awal dari berdiirnya Tulakom.com.
Dalam ditengah proses perjalanannya hingga sukses seperti saat ini, pria lulusan arsitek ini mengakui sudah cukup banyak menghadapi suka dan duka. Profesi sebagai freelance baginya tidak gampang, sebab harus bekerja sendiri baik untuk menjalin relasi dengan pihak lain maupun dalam proses pengerjaan proyeknya.
Tak satu dua kali pula ia mengalami dikecewakan oleh klien seperti tidak membayar proyek hingga membatalkan hasil proyek secara tiba-tiba dengan alasan beraneka ragam. Namun itu tidak lantas mempuskan asanya untuk terus mengembangkan usahanya. Kadang kali ia juga kebanjiran klien sehingga mengharuskannya untuk melimpahkan sebagian besar kepada freelancer lainnya. Hal ini lazim terjadi mengingat tenaga kerja dan kemampuan menangani proyek yang sangat terbatas.
Bekerja secara freelance memang rentan dengan pendapatan yang cenderung berubah-ubah, namun bukan berarti tidak dapat sukses menjadikannya sebagai bentuk usaha yang menjanjikan dengan fleksibilitas waktu. Keberhasilan yang ia capai saat ini, baik dari segi klien yang semakin luas dan juga kemerdekaan finansial, tidak diperolehnya dengan bekerja sendiri.
Satya berpesan bahwa untuk menjadi freelance yang berhasil dibutuhkan banyak hal, salah satunya adalah kebersamaan dalam suatu komunitas yang memiliki interest atau minat yang serupa untuk dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Kembangkan Bisnis Anda Dengan Pekerjakan Freelancer
Pentingnya Berinvestasi Bagi Freelancer
Berminat Jadi Penulis Lepas? Simak Dulu Ini!
Tujuh Kendala Menjadi Freelancer (1)
Cloudy with a Chance of Meatballs 2, Perjuangan Hentikan Mesin Pencipta Mutan
Sulitnya Keluar Dari Kebiasaan Buruk
Sumber : Ciputraentrepreneurship.com | Jawaban.com | Lori