Banyak orang berpuasa karena suatu tujuan tertentu. Namun ada yang berpuasa hanya karena terpaksa atau karena kewajiban yang harus dijalankan. Tapi pada intinya orang berpuasa selalu mempunyai tujuan agar mendapatkan sesuatu yang dia doakan karena merasa tidak cukup bila berdoa saja; mungkin juga karena terlalu beratnya pergumulan yang dihadapi sehingga perlu disertai puasa.
Puasa adalah sesuatu yang kita lakukan sebagai bentuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon pertolonganNya. Puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga saja tapi juga nafsu kedagingan kita. Seringkali kita tidak mengerti arti berpuasa yang sebenarnya, sehingga tidak jarang puasa yang kita lakukan itu menjadi sia-sia. Kita menjalankan puasa agar beroleh pujian dari orang lain, supaya kelihatan kita ini rohani.
Dalam Matius 6:16 dikatakan, "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya."
Hal lain yang membuat puasa kita menjadi percuma adalah apabila dalam hidup kita belum ada pemberesan dengan Tuhan, yaitu kita masih menyembunyikan dosa. Inilah yang menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan sehingga puasa kita 'tidak sampai' kepadaNya.
Selain itu, selama berpuasa hati kita masih dipenuhi kekuatiran, sehingga kita sendiri tidak yakin akan pertolongan Tuhan setelah puasa yang kita lakukan sekian lama seolah-olah tidak memberi hasil yang diharapkan. Akhirnya kita mereka-reka jalan sendiri dan mencari jalan pintas!
Kita sendiri yang membatasi kuasaNya bekerja hingga puasa kita pun percuma, padahal "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9). Karena itulah, tanpa pertobatan dan penyerahan penuh kepada Tuhan, puasa kita tidak akan membawa hasil!