Semenanjung Gallipoli, merupakan salah satu tempat perang dunia I berlangsung. Dalam perang ini, lebih kurang 500.000 jiwa gugur. Ketika itu, tentara sekutu mengadakan penyerbuan melalui laut ke daratan Turki, yang berada di kekuasaan Jerman.
Kedua belah pihak berusaha mempertahankan diri namun tetap menelan korban yang cukup banyak. Adapun garis pertahanan mereka adalah parit-parit dengan jarak yang kurang lebih 10 meter.
Saat pertempuran semakin memanas, terdengarlah suara raungan dari seorang tentara sekutu. Agaknya anggota tentara ini terluka parah. Karena ia tepat berada diantara garis pertahanan (no man’s land), tidak seorangpun berani menolongnya. Pasalnya, setiap gerakan sedikitpun dari salah satu pihak akan diberondong senapan oleh pihak lain.
Dalam kesunyian yang menegangkan itu, tiba-tiba muncullah seorang tentara Turki dari parit perlindungannya. Dengan tenang, ia berjalan menuju tentara Sekutu yang sedang meraung-raung itu.
Perbuatannya ini sangat mengejutkan teman-temannya para prajurit Turki. Mereka takut prajurit pemberani itu ditembak oleh musuh mereka. Demikian juga dengan tentara sekutu yang tercengang melihat seorang tentara musuh begitu berani keluar dari perlindungan menuju ke arah mereka.
Setelah prajurit Turki sampai kepada prajurit Sekutu yang terluka parah, dengan sigap digendongnya musuhnya itu, dan dengan sikap tenang pula dibawanya ke parit perlindungan tentara Sekutu.
Teman-temannya di parit perlindungan Turki berdebar-debar, apakah temannya akan ditembak oleh tentara Sekutu, ternyata tidak ada yang menembaknya. Semua prajurit terpesona melihat kejadian ini.
Meskipun kita tidak tahu apakah kedua belah pihak menjadi berdamai atau tidak, kita tahu bahwa ada nilai yang sungguh tertanam pada kisah ini. Ya, kita harus menolong siapapun termasuk musuh kita. Sebagai penghormatan bagi anggota tentaranya yang luar biasa jiwa penolongnya itu pimpinan Turki membangun sebuah patung peringatan di bekas medan peperangan Gallipoli.
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (Lukas 6 : 35)
Baca Juga :
Bagaimana Caranya Memberkati Musuh?
Konsulat Jenderal Jeddah Rusuh, 1 Orang TKI Tewas
Seruan Balas Dendam Untuk Penganiayaan Kristen Nigeria
Sumber : Buku "Vitamin Penyegar Jiwa" / andre