Pada Senin (3/6) pukul 08.00 WITA, seorang pria melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah. Belum diketahui identitas pelaku yang langsung meledakkan diri di halaman markas polisi tersebut. Dilansir oleh merdeka.com, berikut ini adalah kronologinya :
Pria yang mengenakan sepeda motor Supra itu hendak masuk ke Mapolres Poso, petugas sempat menghentikannya namun pria ini menerobos masuk. Dia mengarahkan motornya ke halaman Mapolres. Saat itu, 12 polisi baru selesai melakukan apel pagi.
Sekitar pukul 08.25 WITA, pelaku meledakkan bom yang tersimpan di balik rompinya di depan Masjid At Taqwa. Tubuh pria berusia 30 tahunan itu pun hancur berantakan, begitu juga motor Honda Supra yang ditungganginya. “Kondisi jenazah korban hancur dan bagian-bagian tubuhnya menyebar ke mana-mana. Hanya pahanya yang masih utuh,” ujar Sofyan, seorang warga Poso yang sedang berada di lokasi kejadian.
Bom yang meledak hanya sekitar 20 meter dari pos penjagaan itu untungnya tidak menimbulkan korban jiwa selain pelaku sendiri, namun ada beberapa bagian gedung Mapolres dan masjid yang rusak sedang dan ringan. Mayat pelaku yang berantakan itu kemudian ditutupi daun pisang. Saat ini potongan tubuhnya sedang dikumpulkan. Polisi menduga pelaku adalah teroris yang masuk daftar pencarian orang, yakni kelompok Santoso.
Orang seringkali dicuci otaknya dan mau melakukan perbuatan yang akan merugikan hidupnya untuk seumur hidup, karena ketika dia bunuh diri, semuanya sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Bunuh diri, dengan alasan apapun, bukanlah tindakan yang benar.
Baca juga :
Resep Sponge Cake Tape yang Lezat dan Cepat Dibuat
Mari Jadi Perpanjangan Tangan Tuhan Lewat Media
Berbagai Alasan Orangtua Menjodohkan Anaknya
Mastektomi Dilakukan, Keindahan Wanita Berkurangkah
Sumber : merdeka by lois horiyanti/jawaban.com