Menurut Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Bambang Soesatyo, pemerintah terlalu lama mewacanakan isu tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Bahkan, menurut Bambang, masyarakat di akar rumput menilai tindakan yang dilakukan pemerintah merupakan hal yang aneh.
“Karena pemerintah memelihara ketidakpastian ini sampai sekian lama,” kata Bambang di Jakarta (19/5).
Politikus Partai Golkar itu menerangkan bahwa ketidakpastian kenaikan harga BBM akan berdampak serius pada masyarakat, yakni kenaikan harga kebutuhan pokok sebelum BBM naik.
“Harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok seperti beras, bawang, dan cabai mulai naik. Harga bahan bangunan juga menunjukkan kecenderungan yang sama,” lanjut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa kenaikan harga BBM menyebabkan beban kehidupan masyarakat bertambah berat, karena semua komoditas kebutuhan pokok menjadi sulit diperoleh, apalagi kalau pasar tidak mau berkompromi.
Di sisi lain, Bambang menjelaskan, alasan bahwa harga baru BBM bersubsidi akan ditetapkan pemerintah setelah DPR meresponi proposal dana kompensasi merupakan perilaku yang tidak bertanggung jawab.
“Sekalipun proposal dana kompensasi itu populis, tidak semestinya penekanan pada dana kompensasi itu menjadi sumber masalah yang merugikan puluhan hingga ratusan juta orang,” pungkasnya.
BACA JUGA:
Ciri-ciri Orang yang Dipenuhi Roh Kudus
Robinson Nainggolan : Tantangan Umat Kristen ke Depan Tidak Mudah
Fakta di Balik 'Obamisme', Agama Nasional Buatan Obama
Sumber : JPNN | YK