Suatu hari seorang pria datang mengunjungi sebuah gereja. Dia datang lebih awal, dan memarkir mobilnya. Namun saat keluar mobil, sebuah mobil lain mendekat dan supir mobil itu berseru kepadanya, "Hei, saya selalu parkir disitu. Kamu mengambil tempatku!"
Pria itu kemudian masuk keruang gereja, dan duduk di sebuah kursi kosong dan duduk. Seorang wanita muda jemaat gereja itu mendekatinya dan berkata, "Maaf, tapi itu kursi saya! Anda mengambil tempat saya!"
Pengunjung baru itu sepertinya agak tertekan karena disambut dengan cara yang kurang menyenangkan, namun ia masih tidak berkata apa-apa. Setelah ibadah selesai, ia masuk ke dekat altar gereja dan duduk. Jemaat lain berjalan kearahnya dna berkata, "Hei! Saya selalu duduk disana. Kamu telah mengambil tempat saya!"
Pria itu merasa sangat terganggu kali ini dengan perlakuan itu, tetapi ia tetap diam dan mencari tempat duduk lain. Kemudian saat umat berdoa kepada Yesus Kristusn dan mengundang-Nya untuk bertahta di tengah-tengah mereka, pengunjung gereja yang baru pertama kali datang itu tiba-tiba berdiri dan berjalan ke tengah-tengah mereka. Kali ini mereka melihat ada sesuatu yang aneh pada pria itu, ada bekas luka mengerikan pada tangan dan kaki orang yang hanya mengenakan sandal itu.
Melihat bekas luka itu, seorang jemaat bertanya padanya,"Apa yang terjadi padamu?"
Jawab pria itu sambil tersenyum, "Karena Aku mengambil tempatmu di kayu salib."
Ya, pria itu adalah Yesus. Seringkali kita tidak mengenali kehadiran-Nya, bahkan seperti para jemaat itu kita sering memperlakukan Dia dengan tidak hormat. Namun walau bagaimanapun kita, Dia tetap mengasihi kita. Bahkan, Dia telah mengambil tempat kita untuk menjalani hukuman atas dosa-dosa kita di kayu salib. Sebaliknya, ganjaran yang mendatangkan keselamatan itu diberikan-Nya bagi kita. Semua itu karena kasih-Nya yang begitu besar atas kita.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. ~ Yesaya 53:5