Menurunnya popularitas pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, membuatnya mengaku bahwa hal tersebut disebabkan kurangnya eksposur media terhadap dirinya.
“Wartawan kok ya ikut lupa ya, ketika mereka bicara tokoh reformasi misalnya, kok saya tidak ada. Jengkel saya,” kata Megawati, Sabtu (23/2/2013).
Mantan presiden RI tersebut juga menambahkan walaupun ia mengungkapkan komplain ini, bukan berarti ia bisa dianggap sebagai politisi yang gila perhatian.
“Bukannya saya ingin dipublikasikan media secara besar-besaran. Tetapi masyarakat harus mengetahui kenyataan,” tambahnya.
Megawati juga menyebutkan bahwa menghilangnya popularitas dirinya di media tersebut juga disebabkan adanya pihak-pihak intelejen yang terlibat. Ia mengaku paham betul apa peran intelijen-intelijen tersebut dan bagaimana cara mereka bekerja. Menurutnya, sekarang ini banyak sekali pihak yang berniat menjebak masyarakat untuk percaya hal-hal yang jauh dari kenyataan, termasuk menutupi beberapa kejadian sejarah yang sebenarnya terjadi.
Bangsa Indonesia memiliki tradisi melupakan pahlawan-pahlawannya seusai “peperangan”. Banyaknya berita mengenai veteran-veteran perang yang hidup menderita merupakan salah satu bukti akan tradisi itu. Apalagi terjadinya konflik-konflik politik akhir-akhir ini membuat perhatian media menjadi terfokus hanya pada konflik-konflik tersebut. Bersabarlah, Bu Mega. Waktu Anda akan segera tiba.
Baca juga artikel lainnya:
God Has the Ultimate Control
Jus Sayuran Banyak Manfaatnya
Mencari Pasangan Ideal