Kali ini Presiden FIFA Sepp Blatter mendukung langkah nyata menghilangkan aksi rasisme di dunia sepakbola dengan ganjaran yang sangat keras. Blatter mendukung adanya pengurangan poin dan degradasi sebagai sanksi utama bagi klub yang gagal mengontrol ulah para fansnya.
Kebijakannya ini tentunya sebagai dampak dari aksi gelandang AC Milan Kevin-Prince Boateng berjalan ke luar lapangan pada laga persahabatan melawan Pro Patria akibat mendapatkan ejekan rasis dari penonton. "Saya setuju dan mendukung tindakan Boateng, seperti yang telah saya katakan, karena itu adalah sebuah peringatan keras. Kini adalah tugas kami untuk membuat langkah-langkah yang diperlukan," katanya.
Menurut Blatter, sanksi denda yang ditujukan bagi klub yang rasial sudah tidak cukup lagi untuk mematikan aksi tidak bertanggungjawab tersebut. ”Tidak cukup dengan denda. Memainkan pertandingan tanpa penonton adalah salah satu sanksi yang dimungkinkan, akan tetapi yang terbaik tentu saja adalah pengurangan poin dan degradasi, karena pada akhrinya klub akan bertanggung jawab terhadap fans mereka," katanya.
Dirinya melanjutkan bahwa rasisme adalah sebuah fenomena dimana sepakbola menjadi korban dari masyarakat sendiri. “Kita di sepakbola tidak bisa bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berada di lingkungan kita. Akan tetapi tidak dimanapun di dunia ini, baik masalah-masalah dalam kehidupan pribadi, bisnis, maupun politik, dapat dipecahkan dengan cara melarikan diri," tambah Blatter.