7 Perkara Besar Di Kayu Salib

Kata Alkitab / 18 June 2012

Kalangan Sendiri

7 Perkara Besar Di Kayu Salib

Lestari99 Official Writer
10084

Di dalam Keluaran 15:19 diceritakan banyak hal yang dialami oleh bangsa Israel dalam perjalanan dari  Mesir ke Tanah Perjanjian. Bangsa Israel berkali-kali mengalami mukjizat Tuhan seperti Laut Merah yang terbelah, hujan Manna, tiang awan dan api dan banyak hal lain. Namun, tidak jarang mereka juga harus menghadapi tembok masalah (di dalam ayat 22 diceritakan orang Israel tidak mendapatkan air selama tiga hari).

Demikian juga dengan kehidupan orang Kristen. Ada saat di mana orang percaya membentur tembok dalam kehidupannya. Dan pada saat itu, Tuhan ingin agar iman kita tidak goyah. Sehingga kita tidak hanya mendoakan agar sesuatu yang baik dapat menggeser tembok itu, tetapi juga kita berpikir hal yang sama. Karena bukan hanya doa-doa kita yang akan naik ke sorga, tetapi pikiran kita juga.

Efesus 3:20 dalam Alkitab bahasa Inggris mengatakan, “Lebih dari semuanya itu, semua yang kita katakan atau pikirkan sesuai dengan kekuatan yang bekerja di dalam kita.”

Bangsa Israel kembali mengalami saat tidak menyenangkan setelah tiga hari tidak mendapatkan air. Mereka memang menemukan sumber air tetapi sumber air itu pahit. Namun Tuhan menyuruh Musa untuk melemparkan sepotong kayu ke dalam sumber air tersebut sehingga airnya menjadi tawar. Kayu disini melambangkan salib Yesus di Kalvari. Salib telah mengubah kekurangan, sakit penyakit, kelemahan dan penderitaan kita menjadi kemenangan.

Ada 7 perkara besar di Kayu Salib:

1. Salib memberi kita PENGAMPUNAN. Yesus telah mengambil semua dosa-dosa kita dan dipakukan-Nya di kayu salib (Kolose 2:13-14). Supaya di dalam Yesus kita dibenarkan oleh Allah (2 Korintus 5:21). Jadi, karena salib, kita adalah kebenaran Allah dalam Yesus Kristus.

2. Salib memberi kita PENERIMAAN. Yesaya 53:1-3, Yesus dihina dan tidak dihormati sebagai Anak Allah, agar setiap kita bisa mendapatkan penerimaan Allah. Di dalam masyarakat seringkali terjadi penolakan dan rasa malu sehingga mengakibatkan depresi yang berujung pada bunuh diri. Tetapi Yesus sudah mati di kayu salib untuk mengambil rasa malu kita, penolakan agar kita dapat menerima PENERIMAAN dari Allah.

3. Salib memberi kita KESEMBUHAN. Yesaya 53:4-5, Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. 

4. Salib memberi kita BERKAT. Galatia 3:13-14, Kutuk adalah siklus kegagalan. Ulangan 28 menyebutkan 7 macam kutuk: kegagalan mental dan emosional, penyakit kronis, keguguran berulang, perceraian berulang, bangkrut, sering kecelakaan, dan bunuh diri. Tetapi Tuhan sudah patahkan kutuk itu dengan mati di kayu salib ganti kita. Sehingga kita mendapatkan berkat dari Tuhan dalam bentuk: pertolongan Tuhan, cepat sembuh, orang menjadi respek kepada kita, pengaruh yang baik, visi hidup dan melayani Tuhan. Karena berkat Tuhan, maka kita akan menjadi kepala dan bukan ekor. Karena berkat Tuhan, kita akan menjadi pemimpin-pemimpin.

5. Salib memberi kita KEMAKMURAN. 2 Korintus 8:9, Yesus rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya karena kemiskinan-Nya. Berkecukupan dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan dalam pelbagai kebajikan.

6. Salib menjadikan kita MANUSIA BARU. 1 Yohanes 3:9 katakan, orang yang lahir baru tidak terus-menerus berbuat dosa dan tidak menjadikan dosa sebagai kebiasaan. Orang tidak berbuat dosa lagi saat dia mati, jadi kita harus mematikan manusia lama kita dan menjadi manusia baru dalam Yesus. Yesus sudah mati di kayu salib untuk menyalibkan manusia lama kita agar kita menjadi manusia baru. Kita memerlukan perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi untuk dapat berubah. Kita perlu perjumpaan dengan Tuhan tiap hari, agar tiap hari kita dibaharui dan menjadi semakin baik di hadapan Tuhan.

7. Salib memberi kita HIDUP YANG KEKAL. Ibrani 2:9, kita tidak akan mengalami sengat maut. Tetapi untuk mendapatkannya, kita harus agresif, ‘take it by force’ (Matius 11:12). Kita harus benar-benar menginginkannya dan secara agresif kita berusaha mengambilnya. Sehingga kita bisa meninggalkan kepahitan menuju kehidupan kekal di Rumah Tuhan.

Tuhan memberkati!

 

Baca Juga:

Sumber : Daniel P. Martono
Halaman :
1

Ikuti Kami