Judul ini mungkin terlihat ekstrim bagi Anda.Namun faktanya banyak pasangan menikah mengalami gejolak pernikahan ketika event-event besar bola sedang berlangsung. Seperti Euro 2012 yang sedang berlangsung dari tanggal 8 Juni 2012 sampai 1 JUli 2012 mendatang. Pasalnya para pria tiba-tiba ‘menghilang’ dari kebersamaan sebagai pasangan suami istri. Seberapa banyak istri yang merasa ditinggalkan dan kecewa dengan aksi keranjingan nonton bola para suami di malam buta?
Berikut adalah beberapa keadaan yang mungkin Anda alami dalam pernikahan Anda selama Euro 2012 berlangsung dan bagaimana mengatasinya:
Hal yang paling umum adalah istri merasa ‘dicuekin’ suami saat nonton bola. Diajak bicara susah, apalagi jadi teman curhat. Sebagai istri, cobalah untuk memahami suami yang terlihat fokus menyaksikan pertandingan bola. Harap maklum, karena sebagian besar pria memang diciptakan anti multi-tasking. Bila fokusnya sedang terbagi, jangan ngambek kalau akhirnya ia hanya menjawab seadanya atau mungkin tidak menjawab sama sekali. Cobalah memahami kebutuhan suami akan hobinya yang satu ini. Toh pertandingan Euro hanya berlangsung sebulan, tidak lebih.
Tapi kalau memang Anda benar-benar terganggu, bicarakan hal ini dengan sumi tapi tidak di saat itu juga saat suami sedang asyik nonton bola. Ajaklah suami bicara saat ia makan agar Anda mendapatkan perhatian dari pasangan. Makan malam maupun makan siang dianggap sebagai waktu yang paling pas untuk berbicara, menyampaikan ide hingga berkeluh kesah. Pasalnya, makanan favorit dapat meningkatkan mood dan membuat pikiran lebih rileks. Cara ini akan membuat Anda menjadi jauh lebih rileks, berpikir jernih dan tidak mengumbar emosi.
Suami yang jadi uring-uringan. Hal ini ‘wajar’ karena menonton bola setiap malam membuat suami kurang tidur. Sedangkan sebagai ibu rumah tangga maupun wanita karir, Anda pun memiliki beban pikiran dan kebutuhan tersendiri untuk mendapatkan perhatian lebih dari suami. Hal ini dapat menciptakan ketegangan antara Anda dan pasangan yang membuat Anda dan pasangan cenderung lebih emosional dan kurang kontrol diri. Akibatnya, hubungan Anda dan pasangan pun menjadi kurang harmonis.
Untuk mengatasinya, buatlah perencanaan yang baik untuk Anda dan pasangan agar dapat beristirahat dengan cukup. Selain saling menumbuhkan pengertian yang tinggi, bersikaplah untuk saling memaafkan ketika pasangan mulai uring-uringan.
Jangan terlalu banyak menuntut untuk menghindari konflik. Kebanyakan pasangan selalu menntut untuk dibahagiakan oleh pasangannya. Sayangnya, kurangnya proses timbal balik justru seringkali memicu konflik.
Dalam kasus ini, sebagai pasangan Anda perlu saling introspeksi diri untuk saling membahagiakan pasangan tanpa pamrih Sebagai istri, cobalah untuk memahami suami dengan keinginannya untuk menonton bola. Dan sebagai suami, cobalah untuk memahami kebutuhan istri yang merindukan perhatian dan kasih sayang Anda di tengah segala aktivitas dan kesibukan Anda seharian. Keseimbangan adalah kuncinya.
Selain itu, Anda perlu mengurangi tuntutan pada pasangan untuk selalu membahagiakan Anda. Pada dasarnya kebahagiaan pernikahan tidak akan tercipta ketika tidak ada kesediaan untuk saling membahagiakan.
Sebagai suami, perjuangkan keadilan dalam membagi waktu. Karena sangatlah tidak adil bagi istri dan anak-anak Anda untuk tidak memiliki waktu berkualitas bersama dengan Anda. Dalam satu hari, kurang lebih 12 jam Anda habiskan untuk bekerja. Dan ketika tiba di rumah, Anda memilih untuk bergadang menonton bola tapi tidak rela bangun lebih pagi untuk bercengkerama dengan anak-anak Anda.
Pola hidup seperti ini tentu sangat melelahkan para suami. Yang ada, akibat kelelahan Anda cenderung marah-marah karena berbagai hal kecil. Untuk mengatasi hal ini, ubahlan mindset Anda untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga dan bukannya menuntut banyak hal dari mereka.
Mengikis ego. Setiap orang memiliki egonya masing-masing. Namun ketika telah menikah, ego harus dikikis demi terciptanya kenyamanan baik bagi Anda maupun pasangan Anda. Karena pada dasarnya, ego dan bahagia tidak bisa berjalan bersama-sama, dan artinya dalam kehidupan pernikahan, Anda harus memilih salah satunya.
Dalam hal ini, sebagai suami meskipun Anda sedang asyik nonton bola, jangan abaikan tangisan anak Anda yang mungkin terbangun di malam hari atau mungkin bila ada hal-hal lainnya yang terjadi pada keluarga Anda. Dan sebagai istri, jika memungkinkan, temani suami Anda saat menonton. Serunya pertandingan bola dapat Anda nikmati bersama. Tapi jika Anda benar-benar tidak suka bola, jangan paksakan diri Anda untuk melakukannya.
Intinya adalah jangan pernah tinggalkan komunikasi. Komunikasi tidak sama dengan berbicara. Komunikasi tak hanya dilakukan dengan berbicara tapi juga melalui bahasa tubuh dan banyak cara lainnya. Jadi daripada ngomel dengan kebiasaan suami nonton bola, tunjukkan perhatian Anda dengan cara lain yang bisa jadi dapat mengalihkan pandangan dan perhatian suami dari pertandingan bola. Selamat mencoba.
Baca Juga: