Istilah vertigo sering dipersepsikan sebagai pusing, puyeng, melayang, berputar, dll. Perlu dipastikan kondisi vertigo sebenarnya agar penanganannya pun tepat. Faktor usia seseorang yang semakin tua, kebiasaan kurang tidur, tidak tahu waktu, dan adanya berbagai tekanan hidup, adalah beberapa contoh faktor yang menyebabkan seseorang mengalami vertigo. Jika penderita dengan jelas mengatakan bahwa ia merasa pusing dengan berputar terbalik-balik, itu berarti orang tersebut mengalami vertigo. Namun perlu diingat, ada juga penderita yang merasa vertigo ketika dalam posisi berbaring, dari jongkok lalu berdiri. Bahkan ada juga vertigo yang muncul ketika berada di tengah keramaian.
Tak salah jika vertigo disebut juga gangguan keseimbangan yang beragam. Bisa juga dikatakan bahwa vertigo merupakan suatu ilusi dimana seseorang merasa tubuhnya bergerak terhadap lingkungannya atau lingkungan bergerak terhadap dirinya. Vertigo bisa dicetuskan oleh gerakan obyek gambar (visual), lingkungan yang ramai orang, kemacetan lalu lintas, atau misalnya ramainya supermarket.
Alat keseimbangan tubuh manusia yang sentral (utama) ada pada otak kecil di bagian belakang kepala. Ketika terbentur, sistem keseimbangan pun terganggu sehingga muncul vertigo. Alat keseimbangan dalam telinga pun sensitif terhadap perubahan, misalnya ketika seseorang sedang flu berat, maka bisa menyebabkan vertigo.
Vertigo juga bisa sebagai gejala stroke. Vertigo yang melibatkan otak sentral, selain karena benturan pada kepala bagian belakang, bisa juga karena suplai darah ke otak berkurang. Jika tidak segera diatasi, dapat menimbulkan stroke. Selain itu, seseorang yang mengalami vertigo bukan karena benturan yang kemudian mengalami gangguan bicara, dicurigai sebagai serangan awal stroke.
Vertigo paling berat jika disebabkan adanya tumor pada otak kecil atau dekat organ telinga. Vertigo yang dirasakan sesuai dengan pertumbuhan tumor. Semakin besar tumor semakin berat rasa sakitnya. Adakalanya diikuti dengan gejala telinga mendengung. Sebagai upaya penanggulangan satu-satunya cara operasi dan penyinaran untuk menyingkirkan tumor.
Itulah sebabnya, vertigo harus dikenali secara benar. Sebagai deteksi awal, bisa dilihat bentuk vertigonya. Apakah melayang, goyang berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu, dan sebagainya. Selanjutnya dilihat keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo, seperti perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan, ketegangan, atau kurang tidur.
Langkah berikutnya, melihat waktu timbulnya. Apakah perlahan, hilang timbul, mendadak, knonik, dan apakah ada gangguan pendengaran. Rincian keluhan ini berguna untuk menentukan apakah vertigo yang dialami termasuk ringan atau berat. Vertigo ringan misalnya yang mengalami gejala berputar karena stres atau muncul ketika ganti posisi. Sementara vertigo yang berat, penderita bisa tiba-tiba terjatuh.
Untuk mengatasai vertigo ini pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) dapat dimanfaatkan untuk mengungkap apakah mengalami gangguan pada pembuluh darah otak. Memang, dengan obat pelancar aliran darah gangguan akan segera teratasi sambil terus dipantau apakah gangguan masih kambuh. Pengobatan vertigo bisa dengan obat anti vertigo serta terapi gerakan. Jika terdapat keluhan mual, muntah, lemas, serta berputar, maka diberikan obat secukupnya untuk mengurangi gejala tersebut. Sehingga penderita dapat mengikuti latihan rehabilitasi.
Namun, adakalanya vertigo hanya disebabkan oleh stres. Meski penderita mengalami gejala kepala berputar tujuh keliling dan bahkan sampai muntah-muntah, namun begitu stres dapat ditanggulangi vertigo pun menghilang. Pastinya, sebelum memberikan pengobatan, harus dilihat dulu penyebabnya, sumber, faktor pemicu, kapan serangan muncul, lama munculnya vertigo dan gejala penyertanya. Dokter yang ahli menangani penyakit ini akan langsung tahu tindakan apa yang harus dilakukan.
Ada satu bentuk latihan yang bisa dicoba untuk dilakukan dalam mengatasi serangan vertigo. Latihan khusus yang disebut latihan Vestibular ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
Secara naturopati gangguan vertigo ini bisa dibantu dengan mengkonsumsi atau menghindari makanan tertentu. Setiap makan, usahakan porsi yang cukup, jangan terlalu banyak, hindari makanan yang tinggi karbohidrat, makanan-makanan yang bisa merangsang alergi (misalnya seafood, pedas, asam yang berlebihan), makanan yang mengandung alkohol, kafein, minyak dan lemak. Selain itu gangguan vertigo ini bisa dikurangi dengan mengkonsumsi enzim Bromelain, Magnesium, Vitamin B12 yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan sistem syaraf. Jahe dan Ginko juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi ke dan dalam otak.
Untuk kasus vertigo yang masih ringan, aromaterapi sangat membantu untuk menstabilkan sistem syaraf, baik secara inhalasi (dihirup) ataupun pemijatan. Secara homeopati dapat digunakan beberepa alternatif obat, di antaranya Aconite, Cocculus, Conium, Gelsium yang bergantung pada tingkat keparahan vertigo dan penyebabnya.
Bagi penderita, kenali vertigo yang Anda alami. Indentifikasi pada diri sendiri merupakan langkah terbaik untuk pengobatan vertigo. Vertigo pada umumnya bukan gangguan kesehatan serius. Akan tetapi semakin dini penanganannya vertigo akan semakin cepat dapat diatasi.
Baca Juga: