Orangtua Ingin Bercerai, Harus Bagaimana?

Single / 28 May 2012

Kalangan Sendiri

Orangtua Ingin Bercerai, Harus Bagaimana?

Lois Official Writer
21405

Perceraian selalu membawa dampak buat orang yang terlibat di dalamnya. Pasangan suami istri itu sendiri maupun anak-anak mereka merasakannya. Namun, bagi para remaja, perceraian itu dapat membawa dampak yang lebih besar. Di dalam buku Anthony Wolf (1998) “Why Did You Have to Get a Divorce? And When Can I Get a Hamster?” pun memberikan penjelasan mengenai dampak tersebut.

Orangtua Harus Dapat Melihat Ini

Bagi kebanyakan remaja, perceraian orangtua membuat mereka kaget sekaligus terganggu. Remaja sudah merasa cukup sulit mengendalikan kehidupan mereka sendiri sehingga pasti tidak ingin diganggu dengan kehidupan orangtua yang mengungkapkan perceraian. Mereka tidak memiliki ruang atau waktu lagi terhadap gangguan perceraian orangtua dalam kehidupan mereka.

Meskipun mereka kelihatannya mandiri namun sesungguhnya mereka tidak mandiri. Meskipun menjauh dari orangtua, mencari lebih banyak kemandirian dan kebebasan, remaja tetap ingin mengetahui bahwa orangtua masih ada jika mereka membutuhkan. Perceraian akan merongrong semuanya, mengganggu landasan rasa aman yang mereka butuhkan untuk menghadapi semua isu remaja. Kondisi seperti ini menghasilkan kemandirian yang dipaksakan dan perkembangan yang tidak diinginkan remaja.

Mereka dapat berkata, “Aku tidak peduli jika mereka bercerai. Aku benci mereka berdua. Semua yang mereka lakukan akhir-akhir ini membuat hidupku sengsara. Mereka tidak akan membiarkan aku melakukan apapun yang aku inginkan. Mereka terus mendesak aku untuk hal-hal yang benar-benar bodoh. Aku sungguh tidak peduli pada apa yang mereka lakukan.” Namun, sebenarnya mereka sangat peduli, perasaan mereka bisa menjadi sangat rumit.

Bagaimana Remaja Harus Menghadapinya?

Menurut Alkitab, setiap pasangan yang sudah dipersatukan Allah, tidak bisa diceraikan manusia. Namun, bagaimana jika berada di dalam keluarga yang sudah terlanjur bercerai? Sebagai seorang remaja, menghadapi perceraian orangtua merupakan sebuah masalah yang rumit. Tapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan :

  1. Taruh di dalam pikiranmu bahwa semua masalah yang ada sifatnya hanya sementara, kita pasti dimampukan Tuhan untuk mengatasinya. Karena itu, jangan sampai putus asa menghampiri. Jangan biarkan pikiran negatif mengembara kemana-mana.
  2. Minta Tuhan untuk mempersatukan orangtua kembali dengan sungguh-sungguh dan tanpa menyerah.
  3. Ingat, masa depanmu ditentukan dari bagaimana engkau bertindak saat ini dan membuat keputusan. Jika kita memutuskan untuk menyerah dalam hidup karena masalah tertentu, maka masa depan kita pun menyerah terhadap kita. Karena itu, ingat tentang masa depan yang ingin kau tuju. Jangan fokus kepada saat ini.

Kiranya Tuhan mempersatukan kembali keluarga yang retak dan setiap pasangan yang ada mau berubah dengan sungguh-sungguh sehingga anak-anak tidak mengalami dampak buruknya.

Sumber : kompas-telaga by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami