Di dalam setiap keluarga yang mapan, biasanya terdapat setidaknya satu pembantu. Ada banyak cerita tentang pembantu dalam kehidupan keluarga. Ada pembantu yang kerja dengan seenaknya sendiri, ada pembantu yang malah menganiaya anak asuhnya, tapi ada lebih banyak cerita pembantu yang diperlakukan dengan tidak hormat sebagai layaknya seorang manusia.
Sebagai seorang pribadi yang belum berkeluarga, mungkin kita tidak pernah menyadari bagaimana perlakuan kita kepada pembantu rumah tangga yang ada di rumah. Kini, saatnya untuk mengetes bagaimana perlakuan kita jika dihubungkan bagaimana yang Alkitab katakan.
Pikirkanlah Semua yang Benar ( Fil 4:8)
Semua perbuatan dan perkataan biasanya berasal dari suatu pikiran tertentu. Jika pikiran kita benar, maka perbuatan ataupun perkataan kita pun benar. Jika dari awal pikiran kita tentang pembantu hanya menganggap dia lebih rendah, orang yang tidak berguna, atau bahkan mungkin dapat disalahgunakan (seperti melakukan hubungan tak pantas dengannya), maka pikiran itu akan mempengaruhi tingkah laku kita. Karena itu, pikirkanlah semua yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar (dan bukannya marah pada pembantu tanpa alasan), semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji.
Kasihilah Sesamamu Manusia (Mat 22:39)
Kata-kata ini bukan hanya ditujukan bagi orang-orang yang status sosialnya sama seperti kita, tapi semua orang. Kasihilah sesamamu manusia, termasuk juga pembantu. Cobalah untuk kilas balik atas perlakuan kita kepada pembantu selama ini, apakah kita sudah memperlakukannya dengan penuh kasih?
Jangan Jemu Berbuat Baik (Gal 6:9-10a)
Suatu saat nanti, kita akan menuai perbuatan apapun yang telah kita lakukan. Jika kita menabur kebaikan, tentu yang kita tuai hanyalah kebaikan semata. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang.
Baca Juga :
Trade Of Innocents, Kejamnya Perdagangan Manusia
Kisah Cinta Seorang Penginjil Youtube