-
Share:
Keberanian Identik Dengan Kesempurnaan Kasih
Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
7492Wahyu 21 : 8
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Bacaan Kitab Setahun : [kitab]mazmu20[/kitab]; [kitab]ikori11[/kitab]; [kitab]0ayub18-19[/kitab]
Setiap kita pasti kaget ketika membaca ayat di atas, dimana seorang penakut dikelompokkan dengan mereka yang layak masuk ke neraka. Mungkin sudah lama kita bertanya akan hal ini (kenapa orang penakut tidak layak masuk surga), namun sampai saat ini banyak dari kita yang belum juga mendapatkan jawaban dan bahkan belum juga mengalami kemerdekaan dari ketakutan.
Tapi tahukah Anda ternyata jawabannya sudah tersedia di dalam Alkitab, tepatnya [kitab]iyoha4:18[/kitab]. Ternyata setiap kita, siapa pun orangnya, sehebat apa pun dia baik secara keuangan, kepandaian maupun keahliannya dalam tehnik bela diri; Bila ia tidak memiliki dan dikuasai kasih TUHAN maka ketakutan dan hukumanlah yang akan menguasai jiwanya.
Oleh sebab itu jangan pernah berpikir bahwa orang yang kuat, perkasa dan jago beladiri tidak memiliki ketakutan. Karena keberanian sejati itu didasari dan bersumber dari kasih dan damai sejahtera yang sejati.
Tidaklah heran bila masih banyak orang yang takut dan takluk pada hantu maupun setan, atau ada orang yang takut pada kegelapan dan kematian. Dan yang anehnya saat-saat ini banyak orang yang takut akan hari kiamat.
Ketakutan bila sudah mengasai hati manusia akan menghasilkan kelumpuhan potensi hidup. Lagipula orang yang hidup dalam ketakutan akan sangat sukar bersyukur dan mengagungkan TUHAN. Pikiran dan perasaannya penuh dengan tuduhan, asumsi, argumentasi/alasan-alasan dan juga kebencian. Baik kebencian pada diri sendiri maupun orang lain.
Setiap orang punya Goliat yang harus dihadapi dan ditaklukkan, namun tidak semua orang bisa melihat seperti Daud melihat
