Anugerah Dan Belas Kasihan
Kalangan Sendiri

Anugerah Dan Belas Kasihan

Lestari99 Official Writer
      9300
Show English Version
Lukas 2:14
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.

Bacaan Alkitab setahun: [kitab]mazmu16[/kitab]; [kitab]wahyu22[/kitab]; [kitab]0ayub8-10[/kitab]

Sebuah surat dari seorang prajurit Inggris saat Perang Dunia I mengungkap sebuah kisah yang akan menjadi kisah Natal terfenomenal sepanjang sejarah. Saat itu malam Natal 1914. Pasukan Inggris dan Jerman saling berhadapan dalam pertempuran sengit. Namun di malam itu tiba-tiba tampak sebuah pemandangan aneh ketika dari parit tempat pasukan Jerman bersembunyi terlihat cahaya berkelap-kelip dengan sangat indahnya. Ternyata orang Jerman telah menempatkan Pohon Natal di depan parit mereka, diterangi lilin dan lentera di sepanjang parit.

Tak lama kemudian terdengar tentara Jerman menyenandungkan sebuah lagu, “Stille nach, Heilige nacht...” Lagu tersebut belumlah akrab di telinga beberapa tentara Inggris kala itu dan mereka yang mengenali lagu tersebut langsung menerjemahkan arti nyanyian yang ternyata adalah lagu Silent Night. Lagu tersebut menjadi sebuah lagu yang terasa jauh lebih bermakna di tengah medan perang yang gelap dan dingin.

Ketika lagu selesai dinyanyikan, tentara Inggris bertempik sorak untuk tentara Jerman. Kemudian salah seorang tentara Inggris mulai menyanyikan lagu The First Noel yang langsung disambut tentara Inggris lainnya. Tentara Jerman balik bertepuk tangan untuk tentara Inggris. Malam itu tentara Inggris dan Jerman silih berganti menyanyikan lagu Natal dalam bahasa mereka masing-masing. Tentara Inggris dan Jerman memperdengarkan harmonisasi dari lagu Natal yang indah di tanah tak bertuan, di malam yang dingin, di tengah perang yang sedang memanas. Namun apa yang terjadi kemudian jauh lebih menakjubkan.

Mereka sepakat untuk melakukan gencatan senjata hingga tengah malam berikutnya. Beberapa menit kemudian, di tanah tak bertuan ini, lebih dari seratus tentara dan perwira di masing-masing pihak saling berjabat tangan padahal beberapa jam sebelumnya mereka masih berusaha saling membunuh. Bahkan mereka yang tidak dapat berkomunikasi saling bertukar hadiah. Para tentara yang tadinya saling bermusuhan ini kemudian berkumpul di api unggun dan kembali menyanyikkan lagu Natal bersama-sama yang ditutup dengan lagu Auld Lang Syne, dan berjanji untuk kembali bertemu esok hari.

Sebuah keajaiban Natal yang patut menjadi bahan perenungan. Apa yang menyebabkan dua tentara yang berlawanan, berjuang sampai mati demi negaranya, meletakkan senjata mereka dan saling berpelukan sebagai teman? Semuanya hanya karena anugerah dan belas kasihan. Anugerah dan belas kasihan yang sama yang hadir di hati manusia pertama kali melalui kelahiran dan kematian Yesus dua ribu tahun yang lalu.

Anugerah, bicara tentang kebebasan dan perkenanan yang tidak seharusnya kita terima namun telah diberikan Tuhan kepada kita sebagai hadiah. Sedangkan belas kasihan bicara tentang kasih yang panjang sabar, akan kebaikan dan pengampunan Tuhan, meskipun sesungguhnya kita layak untuk menerima hukuman. Tentu saja Bapa Sorgawi adalah teladan terbaik dari pemberi anugerah dan kasih karunia.

Semoga setiap kita dapat mengikuti teladan dari Bapa Sorgawi kita, dan seperti tentara Inggris dan Jerman di pedesaan yang dilanda perang dingin di Belgia, melebarkan anugerah dan belas kasihan kepada setiap pribadi sehingga kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh damai sejahtera.

Saat anugerah dan belas kasihan berjalan beriringan dan mengetuk hati manusia, kebencian sirna dan pengampunan yang mengalir melahirkan damai sejahtera.

Ikuti Kami