Ester 4:16b
“Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.”
Bahan Rujukan Pengajaran : Ester 2-7
Ester adalah sosok yang selalu menarik untuk dipelajari. Selain karena dia merupakan sedikit dari tokoh wanita besar yang namanya tertulis di Alkitab, Ester memiliki sikap yang perlu kita teladani.
Ketika Ester menjadi Ratu menggantikan Ratu Wasti, keadaan bangsa Israel yang berada di wilayah kekuasaan Raja Ahasyweros sedang dalam bahaya besar. Mereka terancam akan dibantai oleh Haman bin Hamedata, orang Agag.
Ester yang saat itu berada di dalam lingkaran inti/dalam kekuasaan Raja Ahasyweros pada awalnya tidaklah mengetahui rencana jahat Haman. Namun, berkat informasi yang disampaikan Mordekhai, ia menjadi tahu agenda yang sedang disusun oleh bawahan sang raja itu. Ester kemudian bertindak.
Ia mengambil puasa tiga hari lamanya dan begitu pun ia juga meminta bangsa yahudi yang terdapat di Susan untuk melakukan hal yang dengan dirinya. Tidak hanya itu saja, Ester berinisiatif menghadap raja, suatu hal yang tidak diperkenankan undang-undang kerajaan saat itu. Dengan keberanian yang ia kumpulkan dan kesiapan untuk dihukum mati, ia mendatangi raja dan mengadukan Haman kepada sang raja.
Singkat kisah, Alkitab mencatat Haman digantung dan bangsa Yahudi di Susan dan sekitarnya lolos dari malapetaka. Meski tidak dituliskan di Alkitab, tetapi kita mengetahui bahwa Ester sangat pantas menerima sebuah gelar terhormat yakni pahlawan bangsa Israel.
Berikut beberapa hal yang bisa kita pelajari dari Ester dan peristiwa yang ikut melatarbelakanginya:
1) Ester adalah seorang yang mengandalkan Tuhan. Meski ia menyadari dirinya cantik dan dapat memikat hati sang raja, tetapi Ester tidak mengandalkan kelebihannya itu. Ia tetap percaya bahwa oleh karena Tuhanlah bangsanya dapat selamat.
Sehebat atau sepintar apapun kita, semua itu sia-sia jika tidak ada Tuhan bersama kita. Hanya Dialah yang mampu membawa kita kepada kemenangan maupun keberhasilan di dalam dunia ini.
2) Ester siap mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan bangsa Israel. Meski ia bukanlah prajurit yang biasa berhadapan satu lawan satu dengan musuh-musuhnya, tetapi ia mau merelakan dirinya demi keselamatan bangsanya, Yahudi.
Seorang dapat dikatakan pahlawan ketika ia dengan kerelaan hati mau memberikan nyawa bagi kehidupan orang lain, terlebih lagi orang-orang sebangsanya.
3) Ester berani bertindak. Begitu mendengar pemaparan Mordekhai, ia tidak berdiam diri. Ia bergerak dan bertindak melakukan misi penyelamatan bangsanya. Walaupun ia tahu bakal menghadapi kematian, tetapi itu tidak menghentikan langkahnya. Ia tetap maju untuk menemui raja.
Seorang pahlawan adalah seorang yang berani mengambil tindakan. Meski keberanian yang ia tampilkan mungkin akan berakibat buruk kepadanya, tetapi ia tetap melangkah demi satu tujuan dan berjuang agar tujuannya tercapai.
Setiap Anda dapat menjadi pahlawan. Dengan apa yang ada pada diri Anda, itu sudah cukup untuk memberi sumbangsih kepada bangsa ini. Menariknya lagi, Tuhan pun hanya membutuhkan kemauan dan talenta Anda untuk menjadi alat kemuliaan-Nya di bumi.
Baca juga:
Kisah Nyata Indra Saragih yang Tak Dapatkan Kasih Sayang
Hutang Suami = Hutang Istri, Benarkah ?
Sumber : Jawaban.com / bm