Kisah Nyata Hitamnya Ilmu Gaib Leila Abigail

Family / 25 November 2012

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Hitamnya Ilmu Gaib Leila Abigail

Lois Official Writer
35869

Leila Abigail mengawali karirnya sebagai penyanyi di café. “Dari kecil saya memang hobi menyanyi, sampai saya lanjutkan menyanyi di restoran, di café,” cerita Leila memulai kisahnya. Di café jugalah dia berkenalan dengan seorang pria dan hubungan mereka berlanjut hingga pacaran karena merasa ada kecocokan. “Dia pemain musik dan pengarang lagu dan kebetulan saya juga suka musik dan saya suka ngarang lagu juga,” jelas Leila tentang kekasihnya.

Setelah berpacaran, suatu hari ketika Leila hendak menemui seorang produser bersama kekasihnya, kekasihnya menawarkan sesuatu kepadanya. Sesuatu itu berupa kemenyan yang harus dimakannya dengan mengucapkan mantra-mantra tertentu. “Maksudnya supaya orang itu nurut waktu saya ngomong apa aja gitu,” jelas Leila.

Kemenyan yang seperti pasir itu rela dikunyah Leila demi masa depannya. Hasilnya? Dimanapun Leila menyanyi, dia punya banyak penggemar.

Leila dan kekasihnya akhirnya ke jenjang pernikahan dan mempunyai dua anak laki-laki dari pernikahan mereka. Untuk menambah penghasilan keluarganya, mereka pun membuka usaha pijat refleksi.

Setahu Leila, suaminya adalah asisten dari sebuah perguruan dimana akhirnya Leila pun belajar ilmu hitam di sana. Leila makin masuk lebih jauh ke dalam dunia ilmu hitam untuk memajukan usahanya. “Waktu itu saya sangat berkembang sekali (usahanya) dan penghasilan saya lumayan banyak,” ceritanya.

Namun, lama kelamaan usaha Leila mulai sepi. Dia melihat ada ayam yang mati di dekat tempat usahanya, dia tahu itu semua hasil santetan. Suami istri inipun mengutus jin untuk mengacaukan usaha orang yang menyantet mereka. Di dalam dunia tarik suara, saingan Leila akan mengalami serangan batuk, kehilangan suara agar tidak bisa bernyanyi demi keuntungan Leila.

Selain itu, jika mama dan kakak Leila datang berkunjung, setiap makanan yang diberikan sebagai oleh-oleh harus dibuang Leila. Menurut sang suami, makanan itu akan membuat ilmunya runtuh. Mama Leila yang sedikit curiga pun pergi ke dapur dan menemukan makanan itu dibuang. Dia tidak berkata apa-apa tapi tampangnya begitu sedih, Leila yang melihatnya pun ikut sedih.

Kakak Leila yang bernama Audy memang merasakan seramnya rumah Leila, seperti ada suatu hawa yang beda dengan biasanya seperti tegang, panas. Bukan suatu kebetulan ketika suatu hari sang kakak melihat jimat yang disembunyikan Leila. Dia pun menasihati Leila, tapi malah dimarahi.

Suatu kejadian, ketika sang kakak mengirimkan kopi, kopi itu disuguhkan Leila kepada suaminya. Namun ternyata, setelah mengetahui kopi itu dari keluarga Leila, suaminya marah-marah. Dia mengatakan bahwa keluarga Leila bermaksud menyantet mereka lewat kopi itu. Mau tak mau, Leila mempercayai suaminya.

Mereka melancarkan serangan balik kepada kakak Leila. Saat santet itu diarahkan kepada kakaknya, di saat itu kakaknya mengalami serangan jutaan semut di rumahnya. Disiram pakai minyak tanah, digosok pakai sabun, semutnya malah bertambah banyak.

Melihat ketidakberesan itu, Audy, kakak Leila pun berdoa menengking semua kuasa-kuasa kegelapan, santet, dukun, ataupun apapun itu. Mereka saling bertarung di alam roh dan tiba-tiba suami Leila mental. Dari situ Leila berpikir untuk berguru kepada kakaknya karena lebih kuat. Di sisi lain, setelah berdoa, Audy melihat bahwa semut itu hilang begitu saja.

Kunjungan mama dan kakaknya yang berikutnya pun tak disia-siakan Leila. Namun, belum sempat Leila mengungkapkan maksudnya, keluarganya pun bercerita tentang serangan semut itu. Meskipun kakaknya tahu siapa yang menyerangnya, namun dia tidak menyimpan dendam. “Saya melihat kok mereka tetap mengasihi saya, tetap merangkul saya gitu. Saya di situ heran, ini kok ada ya orang yang sayang sama saya modelnya yang seperti ini? Itu aja. Saya mulai meragukan jangan-jangan mereka ini yang bener berdoa sama Tuhan, ikut jalan Tuhan.” kata Leila. Leila pun mulai meragukan ilmu hitam yang dia anut waktu itu.

Suatu malam, Leila tidak bisa tidur dan dia pun menyalakan TV. “Saya lihat ini film apa ya? Kok film-film primitif gitu? Yang menarik perhatian saya adalah Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta, yang mati bangkit, yang lumpuh berjalan, seperti itu. Ternyata Yesus mati buat kita, disalibkan dan mengorbankan darah untuk menebus dosa manusia, dosa seluruh umat manusia,” ceritanya tentang film yang berkisahkan kehidupan Yesus.

Di akhir kisah itu ada kata-kata yang mengajak penonton untuk berdoa. “Apabila pemirsa di rumah ada yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, ikuti saya berdoa,” kata Leila meniru ucapan moderator di televisi tersebut.

Leila merasakan Roh Kudus yang membimbing dirinya berdoa. Diapun menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Malam itu Leila dicelikkan mata rohani yang sebelumnya buta.

Leila memutuskan untuk melepaskan semua ilmu-ilmunya di dalam sebuah pertemuan. “Pada waktu mereka menyanyi, menyembah, saya mulai menangis.” Leila merasakan kepanasan yang luar biasa. Di saat Audy sang kakak mendoakannya, dia pun merasakan setan-setan yang dia pelihara keluar dari tubuhnya. Di saat itulah dia merasa bahwa Yesus sungguh berkuasa. Leila berhasil dilepaskan dan dia merasa begitu ringan, seperti lahir baru.

Suaminya yang belum tahu saat itu bahwa Leila sudah melepaskan semua kuasa gelapnya, bertanya kenapa suatu hari usaha mereka tiba-tiba mengalami penurunan. Selama dua bulan, dengan alasan mencari pekerjaan, suami pergi. Pulang ke rumah, sikapnya mulai berubah. Sering mabuk-mabukan bahkan melakukan kekerasan.

Mertua yang kesal pada anaknya, tanpa sengaja mencurahkan isi hatinya kepada sang cucu sehingga Leila yang datang tiba-tiba mendengarnya. Ternyata suaminya punya wanita lain, seorang janda kaya. Saat ditanya, suaminya mengakui hal itu. “Itu yang saya rasakan langit runtuh. Saya pikir itu cuma ada di lagu-lagu, ternyata semua saya rasakan kayak jatuh menimpa saya,” kata Leila getir.

Hingga akhirnya, suami harus menikahi janda kaya tersebut karena hamil dan Leila pun terpaksa meninggalkannya. Mereka pun bercerai. Tak hanya suaminya yang diambil orang, kedua anaknya pun dirampas darinya. Kedua anaknya yang menginap di rumah mertua bersama suaminya pada waktu itu, disusulnya pada keesokan harinya. Pintu rumah dikunci, ketika ditelepon ternyata malah dimaki-maki. Leila merasa anak-anaknya tidak akan pernah dikembalikan kepadanya.

Leila nyaris gila, dia ketawa sendiri, menangis sendiri, bahkan mengajak ngomong boneka-boneka kedua anaknya. Bukan hanya itu, dia pernah mencoba bunuh diri dengan menyilet urat nadinya namun seperti ada tangan yang menahan. Dia pun menyeret hidupnya ke dunia malam dengan berdisko dan minuman keras. Dia minum alkohol dan obat sebanyak-banyaknya. Anehnya, di saat seperti itu justru ada sebuah suara yang berbicara kepadanya. “Dengar Aku, anak-Ku. Engkau berharga…” kurang lebih begitulah suara tersebut berbicara.

Leila tetap membandel. Dia masih mabuk-mabukan, bahkan sambil menyetir. Malam itu, mobilnya tabrakan. Nama Yesus pun keluar dari mulutnya. Melihat kondisi itu, seharusnya kaki Leila patah, namun ternyata dia tidak mengalami luka apapun. “Dan saya percaya semua itu karena Yesus,” kata Leila.

Mulai saat itu, hidup Leila berubah. Dia pun mengikuti Pendalaman Alkitab dan dari situlah dia mendapatkan banyak pengajaran. Dia pun mulai belajar mengampuni suaminya, sakit hatipun mulai dia tuntaskan semua. Leila menyerahkan anak-anaknya kepada Tuhan melalui doa dan puasa hingga mereka kembali dan Tuhan menjawab doanya dengan cara yang ajaib.

Saat Leila menelepon mantan suaminya, ternyata yang mengangkat telepon anaknya sendiri. “Kaget setengah mati, rasanya seperti mimpi gitu, langsung saya ngomong di telepon ‘Mama mau jemput kamu hari ini, mama mau ajak jalan-jalan kamu dulu’ seperti itu,” cerita Leila. Ketika Leila datang ke rumah bekas mertuanya, dia pun bertemu anak-anaknya. Setelah berpisah 2 tahun lamanya, Leila berkumpul kembali dengan anak-anaknya.

“Sejak saya dalam Tuhan, apapun yang saya lakukan di setiap segi aspek kehidupan saya, saya mulai mengandalkan Tuhan. Yang pasti Tuhan Yesus adalah Juru Selamat satu-satunya buat hidup saya, Tuhan Yesus adalah penolong yang sangat tangguh, sudah terbukti, dan Tuhan Yesus adalah sahabat saya yang paling setia.” Leila mengakhiri kisahnya.

 

Sumber Kesaksian :

Leila Abigail

Sumber : V121116160603
Halaman :
1

Ikuti Kami