Apakah Hari Sabat Masih Relevan Bagi Semua Manusia?

Kata Alkitab / 23 November 2012

Kalangan Sendiri

Apakah Hari Sabat Masih Relevan Bagi Semua Manusia?

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
6830

Keluaran 20:11

Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

 

Hampir semua orang Kristen pernah mendengar dan mengetahui tentang hukum keempat dari 10 Perintah TUHAN yang diberikan di gunung Sinai. Suatu perintah supaya umat TUHAN menguduskan hari Sabat atau hari ketujuh.

 

Apa yang dimaksud kuduskanlah hari Sabat? .([kitab]kelua20:1-17[/kitab])

1) Hari Sabat adalah hari suci (Holy-day) atau hari yang khusus/spesial.

Jadi perintah kuduskanlah hari Sabat, itu artinya kita wajib memperlakukan hari Sabat berbeda dengan hari-hari lainnya (Minggu sampai Jumat).

Saat kita memperingati Hari Sabat sesungguhnya kita sedang mengingatkan kembali kepada diri kita dan keluarga kita bahwa TUHAN telah melakukan pekerjaan penciptaan selama enam hari lalu pada hari ketujuh TUHAN berhenti melakukan pekerjaan penciptaan dan memberkati serta menguduskan hari ketujuh tersebut.([kitab]kejad2:1-4[/kitab])

Sebagai ciptaan-Nya kita patut bersyukur dan mengambil saat teduh pada hari Sabtu secara pribadi maupun sekeluarga di rumah masing-masing sebagai wujud nyata pengakuan iman kita kepada TUHAN.

2) Hari Sabat juga adalah hari istirahat/libur.

Sebagai umat-Nya kita diminta untuk berhenti berbisnis, bercocok tanam, atau berhenti mengusahakan sesuatu yang sifatnya untuk menambah penghasilan.

Ingatlah selalu bahwa TUHAN membuat peraturan, hukum dan ketetapan untuk keuntungan dan kebaikan bagi umat-Nya. ([kitab]kelua23:12[/kitab])

Tahukah Anda bahwa manusia maupun hewan perlu memiliki waktu untuk bisa melepaskan lelah. Saat seseorang melepaskan lelah dan beristirahat tubuhnya mengalami peremajaan dan pemulihan.

Istirahat atau liburan akan semakin berarti dan bermanfaat ketika jiwa kita dipenuhi dengan kasih dan hadirat-Nya. Karena kita tahu bersama hanya kasih dan kehadiran TUHANlah yang mampu memuaskan hati dan memulihkan jiwa manusia.

Kini kita mengerti apa yang dimaksudkan TUHAN kenapa kita perlu menguduskan hari Sabat.

 

Penjelasan di atas juga menjawab pertanyaan banyak orang apakah menguduskan hari Sabat relevan sampai hari ini.

Bila melihat kebutuhan manusia akan kelegaan dan damai sejahtera maka sesungguhnya hari Sabat memang sangat relevan hingga saat ini. Bukankah ini adalah zaman akhir dimana masalah dan kejahatan semakin bertambah-tambah.

Tapi apakah sabat juga sesuai bagi orang Kristen, bukankah murid-murid Tuhan Yesus tidak lagi hidup di bawah tuntutan hukum taurat?

Mari kita perhatikan dan bandingkan perkataan Tuhan Yesus di Matius 11:28-30, dengan perkataan Musa di Keluaran 16:23.

Di [kitab]matiu11:28-30[/kitab] kita menemukan kata kelegaan yang sangat dibutuhkan kita. Kata kelegaan ini menggunakan kata anapauo (bahasa Yunani) yang berarti refresh atau rest.

Lalu ada kata ketenangan (jiwa) yang juga banyak diinginkan manusia. Kata ketenangan menggunakan anapausis (bahasa Yunani) yang berarti intermission atau rest.

Sedangkan di [kitab]kelua16:23[/kitab] kita menemukan kata Hari Perhentian Penuh. Kata tersebut menggunakan shabbathon (bahasa Ibrani) yang berarti special holiday, atau rest.

Lalu ada kata sabat yang menggunakan shabbath yang berarti intermission.

Setelah kita mempelajari kedua ayat tersebut maka kita bisa menyimpulkan bahwa tujuan diberkatinya hari ketujuh bukanlah untuk memberikan beban berat dan ujian kepada manusia melainkan untuk kepentingan, keuntungan dan kebaikan umat manusia supaya memperoleh kelegaan dan ketenangan saat mengambil waktu beristirahat. Beristirahat sambil mengucap syukur kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang telah memberkati dan menguduskan hari Sabat.

Sumber : banyak sumber / jp.mamora
Halaman :
1

Ikuti Kami