Cara Ampuh Kenalkan Anak Hidup Sesuai Panggilan TUHAN

Parenting / 18 November 2012

Kalangan Sendiri

Cara Ampuh Kenalkan Anak Hidup Sesuai Panggilan TUHAN

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
7597

Memperkenalkan sejak dini kepada anak mengenai hidup sesuai panggilan TUHAN itu sangat penting. Hal ini perlu dilakukan supaya anak tahu dan mengerti bahwa ayah dan ibunya bekerja dan menjalani hidup hari demi hari bukan sebagai hamba uang dan tanpa tujuan hidup yang jelas.

Ketika anak memahami bahwa ayah dan ibunya adalah pribadi yang mengasihi TUHAN dan hidupnya sangat bergantung pada tuntunan Tuhan maka anak akan ikut belajar, terlatih dan beradaptasi dengan apa yang diyakini dan dilakukan orang tua mereka.

Entah Anda seorang petani, guru, dokter, buruh, pekerja sosial, pegawai pemerintahan atau pemilik perusahaan sekali pun, ketika Anda mengerti dan menghidupi panggilan TUHAN maka anak-anak Anda juga akan menangkap pewahyuan dan visi yang Anda tekuni tersebut.

Cepat atau lambat anak akan menangkap apakah kita sebagai orang tua hidup memiliki visi dan panggilan TUHAN atau tidak.

Bagaimana cara yang sederhana dan ampuh untuk mulai mengajarkan anak-anak kita memahami bahwa kita ini hidup sesuai panggilan TUHAN?

 

1. Sebagi orang tua yang cinta Tuhan kita memiliki gaya hidup dan kesukaan untuk berdoa dan menyembah TUHAN

Cara ini paling efektif karena kita melakukannya dengan cinta kepada Tuhan Yesus. Anak-anak akan melihat, mendengar dan merasakan sendiri kalau orang tua mereka mengasihi, mengagumi dan menyembah YESUS.

Ketika mereka pun ikut dengan kita berdoa, bersyukur, menyanyikan pujian dan menyembah TUHAN maka sangat mudah bagi kita menceritakan dan membagikan nilai-nilai kebenaran tentang Tuhan dan kasih-Nya serta tentang kenapa setiap hari kita perlu berdoa dan menyembah DIA.

 

2. Menceritakan kisah-kisah kepahlawanan tokoh-tokoh Alkitab atau orang-orang kudus sepanjang sejarah manusia.

Selain teladan, cerita adalah salah satu cara ampuh menjelaskan hidup kita yang sesuai panggilan Tuhan. Artinya cerita Alkitab yang kita bagikan dengan teladan hidup kita tidaklah dapat dipisahkan.

Semua anak suka mendengar cerita, apalagi dari orang tuanya. Cerita ternyata memberikan ketenangan pada anak.

 

3. Sesekali mengajak anak kita ke tempat dimana kita bekerja/melayani sehingga mereka tahu apa yang kita lakukan.

Kemungkinan mereka akan memiliki banyak pertanyaan saat mereka ada bersama di lingkungan pekerjaan kita atau saat mereka berkesempatan melihat tempat dimana kita bekerja/melayani.

Inilah saat yang tepat untuk menjelaskan bahwa kita mengasihi TUHAN dan menyukai apa yang kita kerjakan karena visi dan panggilan TUHAN, dan bukan semata-mata karena ingin mendapatkan uang.

 

4. Libatkan anak dalam banyak kegiatan di gereja, sekolah, dan kemasyarakatan sambil memperhatikan apa yang sangat ia minati dan menggugah hatinya sehingga ia begitu termotivasi untuk mengerjakannya.

Setiap anak memiliki bakat, minat dan karakter yang berbeda-beda. Terlebih TUHAN sudah punya rancangan dan rencana yang berbeda pada setiap anak.

Kita perlu mendukung bahkan ikut terlibat dengan apa yang diminati dan sangat menggugah atau memotivasi hati si anak, baik apakah itu kegiatan untuk menolong dan melayani orang lain atau suatu kegiatan yang mengeluarkan potensi yang ada pada dirinya.

 

5. Jurus ampuh yang terakhir adalah perkataan kita pada si anak.

Seperti yang Alkitab ajarkan pada kita bahwa betapa ampuhnya dan berkuasanya perkataan itu, terlebih perkataan orang tua yang tahu dan menghayati kebenaran Injil TUHAN.

Seorang anak akan memiliki gambar diri yang baik dan benar tergantung dari apa yang terus kita katakan kepada anak kita. Karena itu kita perlu memberikan pujian, penghargaan dan semangat bagi anak kita setiap kali mereka melakukan apa yang baik dan benar.

Dan kita juga perlu menahan atau menguasai lidah untuk tidak mengutuk dan menghancurkan harga diri atau pun semangatnya apa bila ia melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan.

Sebaliknya kita memperkatakan dengan iman yang sesuai Firman TUHAN atau menubuatkan dalam doa kita sehingga anak kita mengerti bahwa Bapa mengasihi dia dan memiliki rancangan yang indah atas hidupnya.

Sumber : jp.simamora l jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami