Apakah Kita, Si Pemberi Tip?

Investment / 8 October 2012

Kalangan Sendiri

Apakah Kita, Si Pemberi Tip?

Hot Triany Nadapdap Official Writer
6796

Ada begitu banyak orang di gereja yang tidak memberi persepuluhan karena satu dan lain alasan. Seorang teman bankir baru-baru ini berkata kepada saya bahwa dia terkejut karena apa yang diberikan kepada Allah tidak lebih banyak daripada harga seporsi makan. Alih-alih memberi persepuluhan yang pertama dan yang terbaik pada Allah kita cenderung memberi tip kepada Allah, dengan melemparkan beberapa keping uang di sisi meja, yang sebenarnya disediakan olehNya juga. Akibatnya, orang yang memberikan tip pada Allah akan tetap berjuang dengan sia-sia.

Saya pernah mendengar sebagian orang berkata bahwa mereka tidak dapat memberi persepuluhan. Tentang hal itu saya harus mengatakan bahwa mereka tidak sedang mengatakan kebenaran kepada saya atau kepada diri mereka sendiri. Yang sebenarnya adalah kita selalu memberi persepuluhan. Jika saya tidak mengembalikan persepuluhan kepada Allah, sudah tentu saya memberikannya kepada si jahat, atau setidaknya pada sistem keuangan yang tidak keruan.

Ketika mereka hidup bagi diri mereka sendiri dan membayar kartu kredit, mereka memberikan persepuluhan mereka kepada perusahaan kartu kredit. Alih-alih memberi sepuluh persen, mereka mungkin membayar dua puluh persen.

Dalam perintahNya kepada bangsa Israel, Tuhan berkata mereka harus menebus keledai sulung yang lahir dengan seekor domba. Jika mereka tidak mau menebus atau dengan kata lain mereka tidak mau memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hakNya, mereka sendiri yang harus mematahkan leher keledai itu (lihat Keluaran 13:13). Ada banyak orang Kristen yang hidup dengan leher yang patah.

Orang-orang yang berleher patah itu berkata, “Aku akan melakukan segala sesuatu dengan caraku sendiri.” Mereka percaya bahwa jika mereka memberikan persepuluhan, mereka tidak akan mempunyai cukup uang untuk membayar tagihan-tagihan mereka. Mereka seperti berkata kepada Allah, “Engkau tidak dapat menyediakan apa yang aku perlukan.” Dalam kenyataannya, karena mereka tidak menghormati Allah, mereka tidak memiliki apa yang mereka perlukan. Ada banyak pernikahan, pekerjaan, dan usaha yang patah-lehernya karena mereka tidak mau menghormati Allah dengan persepuluhan.

Persepuluhan membawa kita pada suatu penyingkapan rahasia yang lebih tinggi tentang kesabaran dan kesetiaan Allah pada kita. Musa berkata bahwa kita akan belajar untuk hidup dalam takut atau rasa hormat kepada Allah. Ketika kita mengakui Allah dengan persepuluhan, kita membuka tanganNya. Kita berpindah dari sistem duniawi kepada belas kasihan dan kemurahan hati Allah. Ketika kita menghormati Allah, Ia pun menghormati kita.

Orang yang paling bijaksana dalam sejarah telah berkata pada kita, “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya (Amsal 3:9-10)”.

Maleakhi menyatakan isi hati Allah kepada orang yang menahan persepuluhan. Allah telah berkata kepada umatNya bahwa apa yang telah dikhususkanNya bagi mereka akan disebarkan ke seluruh dunia. Tuhan menghendaki yang terbaik, bukan yang tersisa.

Begitu banyak orang di dalam gereja yang hidup atas dasar sistem keuangan dunia yang siap untuk melahap mereka dan keluarga mereka. Mereka bermasalah dengan anak dan pasangan mereka karena si pelahap itu telah dilepaskan di dalam rumah mereka sebab mereka tidak menghormati Allah dengan yang pertama. Tetapi Allah menunggu untuk melepaskan kita dari si pelahap. Ia berkata, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan… Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap” (Maleakhi 3:10-11).

Jika kita memberikan persepuluhan untuk menghormati Allah sebagai sumber segala yang kita miliki, maka persembahan kita memungkinkan Allah melepaskan kuasa yang hanya dimiliki olehNya. Namun, alangkah lebih indah dan mulia jika kita memberi kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan bukan karena mengharapkan Dia membalaskannya kepada kita-sekalipun Dia sanggup untuk itu. Berilah apa yang menjadi hakNya. Taatlah dalam memberi karena Dia mencintai ketaatan kita.

Sumber : Disadur dari: Buku Strategies for Financial Breakthrough (Eugene Strite)
Halaman :
1

Ikuti Kami