Emma Mynor (23) tekejut ketika ia bangun dari komanya dan mendapati dirinya telah melahirkan seorang bayi perempuan. Ia tidak ingat bahwa dirinya hamil dan sama sekali tidak mengingat proses kelahiran yang dijalaninya. Emma koma selama empat minggu.
“Sungguh luar biasa untuk membayangkan bahwa saya melahirkan secara normal dalam keadaan koma. Saya tidak sadar telah mendorong maupun mengalami kontraksi, namun putri kecil saya ada di sini dan ia sehat. Sungguh seperti sebuah keajaiban,” ungkapnya panjang lebar sebagaimana dilansir Daily mail Minggu (1/7).
Emma yang tinggal di Clacton on Sea, Essex, dengan suaminya Dean (27), telah diberitahu bahwa Emma telah mengandung 20 minggu dan akan memiliki seorang bayi perempuan. Pasangan ini menyambut berita tersebut dengan gembira. Kehamilannya berjalan dengan baik sejak saat itu, namun beberapa minggu setelah USG Emma terserang dingin dan batuk. Keesokan paginya ia mengeluh karena tak dapat melihat dan berjuang agar dapat bernafas.
“Saya pikir saya pasti telah terinfeksi dari putra saya, Conrad, yang berusia 3 tahun. Saya pikir saya tidak dapat bernafas karena bayi ini terus mendorong dan menutup jalan nafas saya. Seiring berlalunya waktu kondisi saya terus memburuk dan pernafasan saya semakin pendek. Suami saya pun memanggi ambulans untuk membawa saya ke rumah sakit untuk diperiksa. Saya baru hamil 27 minggu dan saya ingin memastikan bahwa semuanya baik-baik saja baik dengan diri saya maupun dengan bayi saya,” ungkap Emma.
Paramedis mendiagnosa Emma mengidap pneumonia dan langsung membawanya ke rumah sakit.
“Saya sangat ketakutan, dan saya tidak tahu apa dampaknya terhadap bayi ini. mereka menunjukkan hasil rontgen dan saya dapat melihat cairan putih memenuhi paru-paru saya. Penglihatan saya terus mengabur dan saya sangat ketakutan.”
Tak lama setelah itu, Emma mengalami koma selama empat minggu. Selama waktu itu Emma mengalami dua kali gagal pernafasan dan tubuhnya membengkak sehingga dokter harus memotong cincin kawin di jarinya. Ketika para perawat menunjukkan foto-foto putri mungilnya yang terbaring di inkubator, tak terbayang sama sekali olehnya bahwa itu adalah putrinya.
“Saya ingat bahwa saya telah menikah dan memiliki seorang putra tapi saya tidak ingat bahwa saya pernah hamil. Para perawat memberi selamat kepada saya, dan saya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Mereka menunjukkan foto-foto dan mengatakan bahwa itu adalah bayi saya. Saya katakan bahwa mereka keliru. Saya tidak memiliki seorang putri. Kemudian mereka menunjukkan sebuah buku yang berisi catatan kecil yang telah dikumpulkan selama dua mimggu sejak kelahirannya. Saya tidak dapat mempercayainya,” ujar Emma.
Para perawat menjelaskan kepada Emma bahwa putrinya lahir prematur di usia 29 minggu, dua minggu setelah Emma koma. Para perawat menyadari bahwa dirinya sedang melahirkan ketika mereka sedang melakukan pemeriksaan rutin dan melihat kepala mulai muncul. Berkat bantuan dokter, Emma berhasil melahirkan seorang bayi perempuan mungil yang hanya berbobot 1,3 kg. Emma diizinkan untuk memegang putrinya beberapa hari kemudian setelah ia telah memiliki cukup kekuatan. Emma akhirnya diizinkan pulang sebulan setelah melahirkan. Saat ini ia dapat mengingat sedikit mengenai kehamilannya namun masih tidak dapat mengingat proses melahirkan yang dijalaninya.
“Saya ingat saya hamil, memilih nama-nama bayi dan membeli peralatan bayi berwarna merah muda. Tapi saya benar-benar tidak dapat mengingat proses kelahiran Amy. Saya menikmati saat memeluk dirinya dan melakuan sesuatu bersamanya, namun sempat terasa aneh untuk sesaat. Butuh beberapa bulan untuk terbiasa menjadi ibu baru lagi. Sungguh menakjubkan saat membayangkan bagaimana Amy hadir di dunia ini. Bahkan di saat saya tidak sadar, tubuh saya tahu apa yang harus dilakukan. Saya ingin agar dapat mengingat saat-saat itu, tapi saya bersyukur bahwa kami berdua dapat hidup dan sehat saat ini,” ujarnya.
Seorang juru bicara dari Colchester General Hospital mengatakan, “Sangat tidak biasa bagi seorang yang sedang berada dalam kondisi seperti Emma untuk melahirkan secara normal tanpa membutuhkan bantuan operasi caesar. Kami senang bahwa ia telah sembuh total dan mengharapkan yang terbaik bagi dirinya dan putrinya untuk memiliki masa depan yang sehat dan bahagia.”
Sungguh ajaib apa yang terjadi atas Emma dan putrinya Amy. Melalui peristiwa ini siapapun tak dapat mengingkari bahwa Tuhan itu nyata, bagaimana suatu hal yang tak mungkin untuk terjadi secara manusia namun sungguh-sungguh terjadi melampaui akal pikiran manusia yang terbatas.
Baca Juga:
Sumber : Daily Mail