Bijak Hadapi Kemarahan Pasangan

Marriage / 23 June 2012

Kalangan Sendiri

Bijak Hadapi Kemarahan Pasangan

Lestari99 Official Writer
13253

Pertengkaran dalam pernikahan adalah suatu hal yang wajar terjadi. Apalagi jika salah satu pihak memiliki temperamen tinggi yang menjadikan pasangan kerap ikut terpancing emosinya dan masalah pun menjadi tak terselesaikan. Perlu adanya pengembangan diri dari kedua belah pihak untuk bersikap bijak dalam menghadapi kemarahan pasangan. Tentu saja Anda tak dapat menuntut pasangan berubah terlebih dahulu, jadi mulailah dari Anda. Saat pasangan marah, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

Belajar pahami pasangan Anda. Pasangan yang memiliki sifat temperamental terkadang bsa marah begitu saja di luar keinginannya. Hal sepele seperti salah berucap maupun intonasi bicara yang salah dapat menjadi bahan pertengkaran. Hal ini bisa disebabkan karena pola asuh yang diberlakukan di keluarganya maupun kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di lingkungannya. Jika sudah seperti ini, sedapat mungkin ciptakanlah kondisi rumah yang menyenangkan agar pasangan dapat merasa nyaman dan kemarahannya tidak mudah tersulut. Coba cari tahu lebih banyak mengenai situasi maupun hal apa saja yang dapat membuatnya gembira, dan sebaliknya, ketahuilah apa yang dapat membuatnya kesal. Sikap saling memahami ini dapat membantu Anda dalam menghadapi pasangan yang pemarah.

Lihat dari sisi positif. Ada hal yang bisa Anda dapatkan dari pasangan yang memiliki sifat temperamental. Sifat tersebut membuatnya selalu berterus terang dan dan jujur mengenai apa yang ia sukai maupun tidak. Hanya saja sayangnya cara ia mengungkapkan cenderung frontal sehingga kesan yang Anda tangkap adalah rasa tidak suka. Atasi kemarahan pasangan dengan menganggapnya sebagai kritikan bagi Anda. Karena percuma saja bila emosi Anda ikut terpancing karena pasangan tidak akan mengubah pandangannya, dan lebih buruk lagi, pasangan tidak merasa bersalah. Dengan bersifat terbuka pada kritikan keras yang diberikan pasangan, Anda pun pada akhirnya dapat memperbaiki diri Anda.

Ajak bicara dengan tenang saat emosi telah mereda. Saat pasangan emosi percuma saja bila didebat. Justru kemarahannya bisa semakin memuncak karena merasa ditantang oleh Anda. Akibatnya Anda bisa ikutan panas, mengalah, atau justru tidak mempedulikannya sama sekali. Sikap tidak peduli bahkan dapat membuatnya semakin menjadi-jadi. Dan bila dibiarkan berlarut-larut, keadaan psikis Anda dapat terganggu dan mengancam pernikahan. Solusinya adalah ajak pasangan bicara untuk menyelesaikan masalah yang menjadi pemicu kemarahannya tadi. Lakukan saat kemarahannya sudah reda. Gunakan cara bicara yang halus agar emosinya tidak tersulut lagi. Sebuah hubungan cinta yang baik dapat merubah kepribadian masing-masing menjadi lebih baik. Begitupun dengan sifat pemarahnya. Dengan membicarakannya baik-baik semoga pasangan semakin dapat mengontrol emosinya.

Hindari hobi menasehati pasangan. Meskipun maksud Anda dalam menasehati itu baik, namun terkadang pasangan salah menafsirkan niat Anda tersebut. Berikan nasehat seperlunya dan pilihlah kata-kata yang bijak sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Tambah jalinan komunikasi dengan pasangan. Mungkin selama ini Anda dan pasangan kurang adanya komunikasi sehingga terjadi salah pengertian. Ingatkan kepada pasangan untuk bersabar dan jangan cepat marah dalam menghadapi persoalan apapun. Karena setiap persoalan itu tidak akan terselesaikan hanya dengan marah-marah.

Ciptakan momen kebersamaan. Susun kegiatan bersama yang menyenangkan setiap akhir pekan. Bukan hanya sekedar liburan bersama yang menjadi rutinitas, namun sebuah momen di mana kebersamaan adalah yang paling penting di dalamnya. Semakin dekat Anda dengan pasangan, semakin mudah bagi Anda untuk memahami dan menyelami perasaan pasangan.

Kesabaran adalah kuncinya. Seseorang memang bisa berubah namun butuh waktu yang cukup karena ia masih harus belajar beberapa hal untuk mengembangkan diri. Jadi, jika pasangan Anda temperamental, jangan terburu-buru meninggalkannya dan mengucapkan kata cerai.

Kebahagiaan pernikahan tidak akan terjadi dengan sendirinya, namun harus diciptakan dan diperjuangkan. Oleh karena itu bersikap bijaklah dalam menyikapi kemarahan pasangan. Baik suami mapun istri harus belajar mengembangkan diri dan mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

 

Baca Juga:

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami