Kesepakatan Pemerintah dan Masyarakat Papua

Nasional / 20 June 2012

Kalangan Sendiri

Kesepakatan Pemerintah dan Masyarakat Papua

Lois Official Writer
4538

Wakil dari pemerintahan dan wakil dari Papua berkumpul bersama membahas perseteruan yang berakhir dengan kesepakatan. Mereka adalah Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN dengan para tokoh-tokoh masyarakat Papua seperti Ketua DPRP Jhon Ibo, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib, gubernur Papua Syamsul Arif, dan sejumlah wakil dari kalangan adat, agama, dan paguyuban dari berbagai etnis di Indonesia. Felix Wanggai, staf khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, mengemukakan lima hasil kesepakatan tersebut, yaitu :

  1. Papua tanah damai adalah komitmen dan tugas bersama, baik pemerintah maupun rakyat Papua. Pemerintah serius mengungkap kasus-kasus penembakan yang terjadi di Papua.
  2. Seiring dengan perkembangan kemajuan di Papua dalam 10 tahun terakhir ini membawa dampak pula dalam perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat. Tantangan kita adalah mengelola relasi sosial yang harmonis antar kelompok-kelompok sosial di tanah Papua, termasuk relasi rakyat Papua dan pemerintah.
  3. Disepakati bahwa Otonomi Khusus (Otsus) perlu dipertahankan. Namun, diperlukan perbaikan dalam level implementasi. Untuk itu, simpul-simpul yang masih macet di level pusat dan di daerah perlu dipecahkan. Tokoh-tokoh masyarakat perlu menyoroti percepatan peraturan-peraturan pendukung Otsus.
  4. Disepakati bahwa pemerintah telah miliki kebijakan yang komprehensif dalam tangani Papua. Untuk pertajam desain ini, para tokoh-tokoh masyarkat harapkan pendekatan kemanusiaan dikedepankan agar rakyat Papua menjadi subyek pembangunan.
  5. Terkait aspirasi Dialog Jakarta-Papua, pemerintah mendengar dan mengkaji aspirasi dan usulan tersebut. Presiden terbuka untuk berdialog dengan tokoh-tokoh rakyat Papua, termasuk kelompok-kelompok separatis di hutan-hutan. Kita semua adalah keluarga besar yang saling berkomunikasi secara konstruktif dalam payung NKRI, Otsus, dan percepatan pembangunan.

Itulah kelima nilai yang ditawarkan oleh Menkopolhukam setelah digelar dialog selama 4 jam sejak pukul 20.00 – 24.00 WIT. Menurut pernyataan Wanggai, tokoh-tokoh masyarakat menilai kunjungan tersebut telah membawa nilai kesejukan di Papua. Kita berharap, ‘rasa panas dan gerah’ tidak ada lagi di tanah Papua. Papua menjadi daerah yang maju dan damai.

 

Baca Juga :

Agama VS Injil

Perseteruan Budaya antara Indonesia dan Malaysia

Musik Justin Bieber, Buat Gadis Ini Terus Hidup

Sumber : okezone by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami