Perselingkuhan Istri Selamatkan Pernikahan Kami (2)

Marriage / 9 June 2012

Kalangan Sendiri

Perselingkuhan Istri Selamatkan Pernikahan Kami (2)

Lestari99 Official Writer
5386

Hal penting lainnya untuk memulihkan hubungan kami adalah dengan menawarkan pengampunan satu sama lain sementara diri kami sendiri berusaha untuk berubah.

Ketika kami tergelincir, kami mencoba untuk tidak terlalu jauh menyimpang karena kami tahu kami sedang mencoba. Rasanya kami berdua bagaikan pendulum pararel yang berayun bolak-balik, saling kehilangan satu dengan yang lain. Namun melalui penguasaan diri dan mempelajari Firman Allah, dan menempatkan prinsip-prinsip tersebut ke dalam pernikahan kami, akhirnya kami menjadi seperti dua pendulum yang berjalan beriringan. Namun dibutuhkan waktu, pengendalian diri dan komitmen yang kuat.

Banyak kebiasaan lama yang sudah terbentuk sangat sulit untuk dihancurkan. Sebelumnya, kami akan menunggu orang lain untuk membuat kesalahan sehingga kami dapat menyalahkannya. Namun ketika kami memulai siklus baru ini, saya mencoba untuk menyenangkan dirinya dan dia mencoba untuk menyenangkan saya.

Mungkin satu hal yan paling membantu saya adalah pesan Tuhan dalam 1 Petrus 3:7 dimana firman ini memerintahkan saya untuk tinggal bersama dengan istri saya melalui pemahaman. Selama bertahun-tahun pelawak di televisi berkata, “Oh, saya tidak dapat memahami istri saya.” Ini adalah pepatah lelucon dalam budaya masyarakat kita. Tetapi jika Alkitab mengatakan kepada kita untuk tinggal bersama istri kita dalam pemahaman, maka itu adalah suatu hal yang mungkin.

Saya tidak menanyakan detail perselingkuhan Nancy. Saya tidak ingin terobsesi mengenai apa yang telah dia lakukan dan di mana ia melakukannya. Ketika pikiran mengenai dia dan pria itu datang mengejek saya, saya tidak mengizinkan pikiran itu untuk tinggal berlama-lama dalam otak saya. Sebaliknya, saya memilih untuk memikirkan masa depan yang sedang kami bangun. Saya membaca Filipi 4:8, yang membantu saya untuk memikirkan hal-hal yang murni, mengagumkan, indah dan baik. Dan saya melakukan misi pribadi saya untuk memahami istri saya.

Saya belajar bahwa istri saya lebih sensitif daripada teman saya. Saya bisa saja mengolok-olok teman saya, dan ia hanya akan meresponinya dengan penghinaan lucu. Tapi ketika saya mengolok-olok Nancy, hal itu akan menghancurkannya baik secara emosional dan spiritual. Hal itu menyakitkan baginya, dan ia akan menarik diri dari saya.

Saya belajar jika istri saya berkata, “Engkau suka memancing emosi, dan itu membuatku takut,” maka saya harus berhenti untuk mencoba memancing emosinya. Jika saya mencintainya, mengapa saya ingin menakut-nakuti dia?

Semakin saya memahami istri saya, dan menghormati perbedaan yang telah Tuhan anugerahkan, semakin jarang kami bertengkar. Kami dulu punya 'argumen percikap api” yang hanya membutuhkan sedikit api untuk mengubahnya menjadi perang dunia dalam 90 detik. Saat kami mematikan percikap api itu, keintiman tumbuh dan cinta kami tumbuh.

Dalam waktu singkat, Nancy menyadari betapa berartinya pengampunan saya itu baginya. Berulangkali ia mengucapkan terima kasih kepada saya karena bersedia menerimanya kembali. Dia memperlakukan saya dengan rasa hormat yang berbeda, dan saya mulai menghargai dia.

Saya tidak pernah menyesali pilihan saya untuk mengampuni Nancy. Sudah lebih dari 25 tahun berlalu sejak perselingkuhan Nancy terjadi namun kami tidak pernah berhenti belajar dari hal itu.

Perselingkuhan Nancy adalah gejala dari kondisi pernikahan kami yan sakit parah. Saya tidak menyangkali perilakunya, namun saya bukanlah suami yang penuh kasih, perhatian dan membahagikan baginya. Berulangkali ia mencoba untuk mengatakan betapa sedih, kesepian dan merasa putus asanya dirinya, dan secara egois saya mencoba untuk berbicara di luar kebutuhannya. Saya tidak cukup memujinya, dan saya bukan pemimpin rohani di rumah kami. Pernikahan kami berantakan, dan banyak dari kondisi itu adalah kesalahan saya.

Kami harus belajar bahwa Firman Allah adalah sistem nilai kami dan meskipun emosi kami dapat berubah, namun Firman Allah tidak berubah. Yang benar adalah kebenaran.

Teori kami adalah: selalu berusaha memiliki hubungan yang baik dengan pasangan. Jangan biarkan diri Anda lengah bahkan untuk sejenak. Jangan saling memanfaatkan satu sama lain, dan berhati-hatilah untuk tidak terjebak dalam emosi karena emosi dapat menipu.

Kami takjub saat melihat betapa jauhnya hasil yang sudah kami capai – kami banyak tertawa saat ini dan benar-benar menikmati satu sama lain. Anak laki-laki kami yang berusia 22 tahun masih sering melihat kami berpegangan tangan dan melihat bagaimana kami memberikan teladan akan belas kasihan dan pemulihan.

Kami memiliki rumah tangga yang rusak, namun dengan bantuan Tuhan dan usaha keras, rumah tangga itu sepenuhnya pulih – bahkan lebih kuat dari sebelumnya. Perselingkuhan iastri saya telah menghancurkan pernikahan kami... namun perselingkuhan itu juga telah menyelamatkan pernikahan kami.

 

Baca: Perselingkuhan Istri Selamatkan Pernikahan Kami (1)

Sumber : Ron Anderson - cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami