Mengembangkan Talenta Memberi

Investment / 21 May 2012

Kalangan Sendiri

Mengembangkan Talenta Memberi

Hot Triany Nadapdap Official Writer
3939

Kita masing-masing telah diberi akses ke pemberian-pemberian dari Allah. Apakah Anda mengembangkan pemberian-pemberian tersebut? Apakah Anda menggunakan dan membuat berguna pemberian Allah itu? Jika Allah telah memberkati Anda dengan rumah dan tanah, bisnis dan harta milik, apakah Anda hanya akan mengejar lebih banyak hal-hal semacam itu, ataukah Anda menjadi bendahara yang baik dengan mulai menerapkan gaya hidup memberkati orang lain, melalui pemberian Anda?

Kisah dari Alkitab tentang janda miskin merupakan teladan bagaimana seharusnya mengembangkan talenta memberi kita.

Lukas 21:1-4,

“Ketika Yesus mengangkat mukaNya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.’”

Janda tersebut miskin, mungkin juga melarat. Ia memiliki dua keping uang untuk membeli makanannya satu atau dua kali lagi, tetapi itulah semua yang ia miliki. Namun, keinginannya untuk memberi kepada Allah demikian kuatnya sehingga ia mengambil kedua keping uang dari kantongnya dan ia memberikan semua yang dimilikinya.

Dengan rela ia memberi untuk karya kerajaan Allah. Tidak ada yang melihatnya melakukan hal itu. Tidak ada yang tahu apa yang ia berikan. Tidak ada yang mengerti bahwa semuanya ia berikan. Bahkan, tidak ada yang memperhatikan – tidak ada, kecuali Yesus. Yesus mengetahui betapa besar pengorbanannya. Semua orang lain pada hari itu memberi dari kelimpahan mereka, dari kekayaan mereka. Ia memberi dari kemiskinannya.

Perempuan ini adalah teladan bagi kita untuk memiliki motivasi yang benar dalam memberi. Ketika Yesus berbicara tentang memberi dalam Khotbah di Bukit, Dia mengajarkan bahwa motivasi memberi janganlah untuk menerima pujian dari manusia atau untuk membuat oran terkesan dengan kekayaan atau kemurahan kita. Sebaliknya, kita harus demikian fokusnya untuk menyenangkan Allah (lebih daripada untuk menyenangkan manusia) sehingga kita bahkan tidak membiarkan orang lain melihat bahwa kita memberi.

Matius 6:1-4,

“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Berilah dengan tersembunyi dan tulus hati maka Tuhan akan membalaskannya kepada Anda tepat waktu sesuai kebutuhan Anda, pada saat yang tidak pernah Anda duga! Karena Dia Allah yang hidup yang memperhatikan setiap keputusan, setiap pemberian bahkan sampai kedalaman hati Anda. Mari terus memberi bagi karya kerajaan Allah!

Sumber : Disadur dari: Buku Strategies for Financial Breakthrough (Eugene Strite)
Halaman :
1

Ikuti Kami