Lukas 18:7-8
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Kehidupan orang percaya harusnya di dasarkan pada iman, sebagaimana tertulis, “Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1:17). Namun kehidupan iman, sama seperti kehidupan apapun, ada proses untuk bertumbuh. Seperti apakah tahapan pertumbuhan iman itu?
Tahap pertama adalah sama sekali tidak beriman atau tidak ada iman. Dalam level awal ini, orang merasa Tuhan tidak peduli dengan kehidupannya. Iman seperti ini juga dapat dijumpai dalam kehidupan murid-murid Yesus saat badai menerpa kapal yang mereka tumpangi tetapi Yesus tertidur nyenyak.
Saat itu murid-murid Yesus berseru, “"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" (Markus 4:38). Ini adalah kebohongan yang setan ingin kita percaya. Setan ingin kita meragukan Tuhan, membuat kita tidak percaya kepada-Nya, dan menjauh dari-Nya. Tapi ingatlah, Tuhan peduli dengan hidup kita, seburuk apapun badai kehidupan yang kita alami, Tuhan ada dan siap menolong kita.
Selanjutnya, kita ke level kedua, yaitu iman yang kecil. Iman jenis ini masih kuatir dengan kebutuhan hidupnya. Untuk hal ini Yesus menasehati bahwa semua itu dicari bangsa-bangsa dan Tuhan tahu kebutuhan kita itu, namun Tuhan ingin kita fokus mencari dahulu kepada Kerajaan Allah, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:31-33).
Level ketiga, atau level iman tertinggi adalah iman yang besar. Iman jenis ini berkata, “katakan saja sepatah kata..” (Matius 8:5-13). Iman seorang perwira yang mengerti tentang kuasa otoritas, inilah iman yang besar, iman yang tidak butuh bukti apapun kecuali firman Tuhan itu sendiri.
Iman jenis terakhir inilah yang harus kita kejar, iman yang berani percaya kepada setiap janji Tuhan sekalipun tidak melihat bukti apapun di depan matanya. Hari ini, sudah sejauh manakah tingkat pertumbuhan iman kita? Mari kita periksa kehidupan kita, dan memacu diri untuk semakin dewasa dalam iman sehingga ketika tiba waktunya Yesus datang untuk kedua kalinya dan menjemput kita, Ia mendapati iman itu ada dalam hidup kita.
Adaptasi dari: Answers with Bayless Conley