Vatikan: Jangan Membenci Para Teroris

Internasional / 2 May 2012

Kalangan Sendiri

Vatikan: Jangan Membenci Para Teroris

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4279

Vatikan mengungkapkan rasa simpatinya terhadap peristiwa pemboman di Nigeria dan Kenya yang sengaja mengincar orang Kristen dan telah menewaskan banyak orang. Namun Vatikan mengingatkan umat untuk tidak menyerah pada godaan kebencian.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Vatikan, Kardinal Tarcisio Bertone, Sekretaris Negara mengungkapkan bahwa intoleransi terhadap umat Kristen semakin meningkat. "Kita hidup dalam momen meningkatkan intoleransi. Intoleransi terhadap orang Kristen yang kejam dan mengkhawatirkan seperti yang dialami negara-negara di Afrika dan wilayah Timur Tengah,” ungkap pastur Bartone.

Menurut Bartone serangan terhadap umat itu sangatlah aneh karena sebenarnya umat Kristen memberikan kontribusi terhadap perdamaian. “Tampaknya aneh bahwa harus ada serangan intoleransi dan agresi yang kuat terhadap orang Kristen yang memberikan kontribusi pada rekonsiliasi dan perdamaian, keadilan dan solidaritas," tambahnya.

Hampir setiap minggu Nigeria terus mengalami terror dari kelompok Boko Haram yang ingin membuat Nigeria menjadi negara agama. Boko Haram terus meneror gereja-gereja bahkan lebih agresif saat hari-hari besar kristiani seperti Natal dan Paskah.

Tidak hanya di Nigeria, penganiayaan terhadap umat Kristen juga terjadi di Kenya. Seorang pria melemparkan granat saat berlangsungnya ibadah Minggu dan menewaskan seorang pembawa pujian dan 15 orang lainnya luka-luka. Serangan tersebut diduga digawangi oleh kelompok Al-Shabab yang masih berhubungan dengan Al-Qaeda. Meskipun pemerintah telah berjanji untuk mengatasi terror dan intimidasi ini, kelompok ekstrimis terus melakukan operasi dan menyerang umat Kristen.

Teladan hidup umat Kristen adalah Yesus Kristus, yang mana Yesus tidak mengajarkan kita untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, justru sebaliknya Yesus meminta kita untuk mengasihi musuh-musuh kita serta berdoa bagi orang yang menganiaya kita. Mengampuni dan mengasihi bukanlah sebuah kelemahan melainkan wujud kekuatan kita, karena lewat hal itu kita telah melakukan apa yang diajarkan Kristus dan saat itu pulalah kita tahu bahwa kekuatan kita hanya berasal dari Kristus.

Baca Juga Artikel :

Tubuh Wangi Bebas Alergi

Memakai Pedang Perak Dan Emas dalam Hubungan

Wanita Di Mata Tuhan

Sumber : christianpost/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami