Kesadaran kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup kembali digugah. Fakta yang tidak bisa diabaikan kini adalah hutan Indonesia berada dalam kondisi kritis. Hal itu diakibatkan meningkatnya kebutuhan tanah atas pertumbuhan investasi yang mengancam keberadaan hutan.
Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Abednego Tarigan dalam dialog interaktif Green Radio di Radio Republik Indonesia (RRI) untuk memperingati Hari Bumi Minggu (22/4). Menurutnya terjadi dilema antara keinginan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi dengan upaya tetap mempertahankan keberadaan hutan.
Setiap tahun diperkirakan terjadi penyusutan untuk pembukaan lahan sawit mencapai satu juta hektare di luar pertambangan, hutan tanaman industri, perumahan dan lainnya. Sementara kemampuan masyarakat sipil untuk melakukan penyadaran, pemahaman dan upaya penghijauan kembali dibandingkan laju kerusakan hutan yang terjadi tidak seimbang.
Ia menilai, saat ini pemerintah masih menjadikan pertumbuhan ekonomi berbasis eksploitasi sumber daya alam menjadi kebijakan utama dibandingkan upaya menjaga kelestarian alam. Hal ini menjadi suatu tantangan dan persoalan serius yang harus dihadapi karena semua saat ini bergerak menjadi usaha industri skala besar. Jika kondisi kerusakan hutan semakin parah, maka biaya yang dikeluarkan setiap hari semakin besar seperti biaya ekonomi, sosial dan lainnya.
Pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan sungguh besar. Dengan kenyataan dan fakta seperti ini, masihkan kita apatis dan tidak mau peduli terhadap kelestarian lingkungan kita? Jangan jadikan kesadaran berlingkungan sebagai seremonial belaka.
Sumber : metrotv.news - niello