Tuhan memberitahu bangsa Israel jika mereka tetap memegang firman-Nya, Dia akan memberikan mereka kemenangan atas musuh-musuh mereka. Jadi Yoshua dan pasukannya pergi ke Tanah Perjanjian dan mengalahkan 31 raja. Tapi generasi selanjutnya, tidak lagi taat dan tidak seperti generasi sebelumnya, gagal mengusir musuh.
Mereka berpikir bahwa orang Kanaan tidak begitu buruk juga ada di sana, Israel berkompromi dan menggabungkan diri dengan mereka, menikah dan juga menyembah allah lain. Satu abad berlalu, bangsa Filistin yang dulunya tunduk sekarang memerintah, orang Israel kerja rodi di tanah mereka sendiri. Ini konsekuensi yang tragis karena ketidaktaatan pada Tuhan.
Sekarang, setelah 3.000 tahun berlalu. Nenek moyang orang Amerika mempersembahkan Amerika untuk kemuliaan Tuhan dan untuk penyebaran Injil. Kongres pertama dibuka dengan tiga jam berdoa. Pemimpin keadilan di Pengadilan Tertinggi juga merupakan pemimpin dari American Bible Society (Kumpulan Penginjil Orang Amerika). Setiap minggu, di gedung the Capitol dipenuhi oleh orang-orang yang menyembah Tuhan.
Jika umat Kristen terus menerus melatih dirinya untuk mempersembahkan kekuasaan hanya kepada Tuhan, di tanah Amerika sekarang ini tidak akan ada aborsi, obat-obatan, kekerasan, ataupun penyimpangan seksual yang menyolok. Kita harus mengambil alih kembali otoritas spiritual yang telah dipengaruhi oleh iblis dengan mengabarkan Firman Tuhan di muka umum. Tidak terlambat untuk bertobat dari mencari kepuasan diri sendiri, menegaskan kembali iman kita, dan menyalakan kembali komitmen kita untuk mengikuti perintah-Nya --- yang harus kita lakukan sekarang juga.
Sumber : cbn/lh3