Matinya Pasar Malam Imlek

Nasional / 19 January 2012

Kalangan Sendiri

Matinya Pasar Malam Imlek

Lestari99 Official Writer
4003

Perayaan Imlek yang sering disebut Sincia ini di Indonesia tak lagi sesemarak puluhan tahun lalu. Padahal Imlek dulu merupakan perayaan yang sama meriahnya dengan Lebaran dan Natal, tentu saja dengan keunikannya sendiri. Apalagi Imlek identik dengan pasar malam.

Kawasan Pecinan yang masih bertahan sampai saat ini di Jakarta adalah kawasan Glodok, Jakarta Barat. Di zaman Batavia, kawasan ini menjadi pusat pasar malam dimana warga Tionghoa mencari kebutuhan untuk memenuhi keperluan Imlek. Bermula dari Tongkangan hingga Asemka, pasar malam ini kemudian pindah ke Pinangsia hingga Jembatan Batu. Sempat juga ke Roa Malaka sampai akhirnya mengambil tempat di Pancoran Glodok.

Aneka barang yang identik dengan Imlek hadir di sini. Dari bandeng, kue keranjang hingga pernak-pernik lainnya tersedia di sini. Tanjidor dan barongsai hilir mudik meramaikan suasana. Alhasil, kawasan ini selalu hidup dan menjadi jantung bisnis ibukota. Restoran elite menjamur di tempat ini, restoran Tionghoa yang kini sudah tidak ada lagi namun namanya tetap melekat di hati warga. Katakanlah seperti Kam Leng, Beng Hiong, Kwetiaw Sapi Siaw A Tjiap, Tay Too Lin, dan Chung Hua.

Saat itu Jakata memang belum sesumpek sekarang. Lahan luas masih bertebaran dimana-mana, kendaraan pun belum seramai saat ini. Tiga hari menjelang Imlek, Pancoran menjadi sangat ramai dengan pasar malam. Warga dan pedagang tumpah ruah di tempat ini. Pada masa-masa itu, warga membuat lingkaran dari tali tambang yang bisa memuat 30-40 orang. Ada yang bermain tanjidor, ada juga barongsai. Tiap lingkaran akan diisi dengan aktivitas yang berbeda-beda.

Sayang, di penghujung 1980-an, kawasan ini mulai acak-acakan sampai akhirnya tragedi besar itu terjadi, kerusuhan 1998. Pasca kerusuhan, pasar malam itu tak pernah lagi hadir. Yang terlihat di Pancoran, Glodok, sepekan menjelang Imlek hanyalah pasar biasa yang hanya beraktivitas dari pagi hingga petang hari. Akan sangat menarik jika pasar malam Imlek ini dapat kembali hidup sekaligus menghidupkan kawasan Pecinan yang kental dengan budaya Tionghoa ini.

Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami