Pena Kesabaran

Kata Alkitab / 24 August 2011

Kalangan Sendiri

Pena Kesabaran

Budhi Marpaung Official Writer
5178

Di suatu kota besar di Amerika Serikat, hiduplah sepasang suami istri yang sangat mengasihi Tuhan. Meski usia pernikahan mereka telah berjalan selama 10 tahun, tetapi kemesraan diantara mereka tidak pernah berkurang sedikit pun.

Suatu hari, sang istri memberikan sebuah kado kepada suaminya. Sang suami yang terkejut sekaligus bingung menerima hadiah itu pun bertanya kepada istrinya, “Ma, ini apa? Sekarang kan bukan ulangtahun ku?,” Sang istri dengan senyum lebar pun menjawab, “Papa, buka saja kado itu. Memang hari ini bukanlah ulang tahun papa, tetapi mama mau memberikan itu kepada papa,”.

Sang suami akhirnya membuka kado yang diberikan istrinya dan diketahui olehnya bahwa isi dari kado itu adalah sebuah pena. Namun, ada yang berbeda dari pena ini dari pena-pena yang dijual di pasaran. Jika pada umumnya, di tubuh pena terdapat merek pena, tetapi pada pena itu terukir kata ‘kesabaran’.

Sang suami bertanya kembali kepada istrinya apa maksud dari kata yang terdapat pena pemberiannya itu. Dan jawaban inilah yang keluar dari sang istrinya tersebut:

“Mama tahu selama ini papa sangat sabar mengajari mama agar bisa menjadi istri sebagaimana yang terdapat di dalam Alkitab. Mama sangat berterima kasih akan hal itu kepada papa. Namun, lewat hadiah pena tersebut mama juga ingin mengatakan kepada papa, ‘Papa tetaplah menjadi orang yang sabar karena kesabaran papa dalam mengajar mama itulah yang akan membuat mama semakin menjadi seorang istri dan ibu yang dikehendaki oleh Allah,”

Mendengar hal itu, sang suami datang mendekat ke istrinya, lalu memeluk dan mencium kening istrinya itu.

“Mama, tanpa hadiah ini pun papa akan tetap sabar mengajarkan mama untuk menjadi istri yang sebagaimana Allah inginkan. Namun, papa berterima kasih karena mama mau mengingatkan papa yang juga masih memiliki kelemahan ini lewat pena ‘kesabaran’ yang mama berikan. Mari ma, kita saling bekerja sama membangun keluarga ini menjadi keluarga yang disukai oleh Allah dan juga manusia”

Pelajaran yang bisa kita petik dari kisah diatas adalah bahwa walaupun kita sudah dikenal sebagai seorang penyabar, tetapi tetaplah memegang firman Allah karena hanya dengan firman Allah saja kita bisa menjadi seorang manusia yang benar-benar penyabar.

Sumber : Jawaban.Com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami