Anuradha Koirala Bercita-cita Bebaskan Kaum Hawa Dari Budak Seks

Nasional / 17 July 2011

Kalangan Sendiri

Anuradha Koirala Bercita-cita Bebaskan Kaum Hawa Dari Budak Seks

Lois Official Writer
3315

Lebih dari 17.000 wanita maupun para pemudi dari Nepal menjadi budak seks setiap tahunnya. Banyak yang kemudian tinggal di India, China, ataupun negara Asia Selatan lainnya. Kisaran umur mereka rata-rata masih anak-anak. Anuradha Koirala, seorang Pahlawan Tahunan CNN, berjuang untuk mengakhiri kekerasan seks yang sudah terjadi selama dua dekade ini. Sejak tahun 1993, dia dan organisasinya yang bernama Maiti Nepal sudah menolong dan merehabilitasi lebih dari 12.000 wanita dan pemudi.

Baru-baru ini, Koirala bekerja sama dengan artis Demi Moore dalam “Nepal’s Stolen Children : A CNN Freedom Project Documentary For the film, dimana Moore akan berkunjung ke Nepal dan bertemu Koirala dan beberapa orang yang sudah diselamatkan olehnya. Koirala pun membagikan kisahnya dan perjuangan yang dia lakukan, meskipun sudah terbilang tua, berumur 62 tahun, dia tetap bersemangat memperjuangkan hal ini.

“Ada banyak orang yang melakukan hal baik yang sudah mendapatkan kehormatan seperti ini (menjadi CNN Hero of the Year), saya tidak berharap. Saya terkejut. Pertama kali yang saya pikirkan adalah para gadis yang ada di Maiti Nepal. Saya berharap ada di depan mereka. Saya berharap saya ada di negara saya. Tapi saya tahu ini kesempatan agar bisa menarik perhatian dunia mengenai kekerasan seks. Ketika saya pulang ke rumah, mereka mengadakan reli besar dengan ribuan anak muda. Saya menyadari bahwa seluruh negeri berniat untuk kerja keras untuk membuat Nepal menjadi negara bebas kekerasan. Hal yang sungguh indah.” kisahnya ketika mendapatkan kehormatan ini.

Hal ini membuatnya lebih merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan, lebih berkomitmen. Hal yang menghalanginya adalah susahnya menemukan jejak kemana gadis-gadis itu dibawa, terutama perbatasan dengan Tibet. Mereka dengan mudah dibawa ke sana dan tidak ada yang memonitor. “Kami menemukan banyak anak gadis yang dibawa ke perbatasan dan ‘digunakan’ untuk hiburan yang berbeda-beda, jadi karena itu kami juga bergerak ke arah sana.” jelasnya.

Koirala lebih lanjut menjelaskan bahwa hal ini membuat penyakit HIV dan kekerasan lainnya berkembang pesat. Hak azazi dasar mereka benar-benar dicederai. Hal ini membuat mereka, para anak-anak dan wanita yang dijadikan budak seks mengalami sakit fisik dan psikologi. Begitu banyak hal negatif yang saling bersinggungan dan membuat mereka jadi korban yang paling parah. Semua orang harus menyadari hal ini dan melibatkan diri. Tidak ada yang mustahil ketika semua orang dari seluruh dunia bersatu memerangi hal ini. Tidak ada yang mustahil jika kekerasan yang terjadi kepada kaum hawa dapat dihentikan.

Sumber : cnn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami