Masih ingat dengan kelakuan Guru Wang (baca: Kiamat Bulan Depan, Peti Kemas Laku Keras) yang pada Kamis lalu meramalkan akan terjadi bencana dan kiamat kemudian menyarankan agar masyarakat tinggal di peti kemas agar selamat? Akibat prediksi ngawurnya ini seorang kakek merasa ketakutan dan memilih bunuh diri.
Dikutip AFP, Jumat (6/5) kakek berusia 70 tahun yang diduga menderita depresi kronis itu melompat dari lantai lima rumahnya di pinggiran Kota Taipei pada Kamis, 5 Mei. Dia kemudian dinyatakan tewas di rumah sakit. Menurut keluarga si kakek, kondisi si kakek kian memburuk setelah terjadinya gempa 9,0 skala richter di timur laut Jepang pada Maret. Ditambah lagi dengan prediksi Guru Wang yang mengatakan Taiwan juga akan hancur oleh terjangan gempa dan tsunami.
Kepada sang istri, si kakek menuturkan bahwa dirinya merasa tidak berdaya terhadap situasi dan kondisi yang terjadi menimpa diri dan keluarganya ditambah lagi dengan ramalan kiamat tersebut. “Rambut saya sudah memutih semua. Terlalu banyak yang saya cemaskan,” ujarnya beberapa saat sebelum melompat bunuh diri.
Kejaksaan dan aparat berwenang di Taiwan terus menyelidiki pria yang mengaku Nabi ini yang pada minggu lalu membuat banyak orang membeli peti kemas sebagai tempat perlindungan mereka ketika bencana tiba. Dilaporkan, lebih dari 100 peti kemas telah dibangun di Puli, sebuah kota di pusat Taiwan, setelah Wang memprediksikan gempa dahsyat akan melanda Taiwan pada 11 Mei. Gempa tersebut diklaim Wang akan menelan korban jutaan jiwa. Aparat menduga ia kerjasama dengan produsen peti kemas karena ia menyatakan peti kemas perusahaan tersebut aman.
Ramalan mengenai kiamat atau akhir zaman pada tahun ini memang semakin mencuat terlebih dengan aksi Familly Radio yang memasang billboard di Amerika Serikat juga di Dubai bahkan di Indonesia mengenai kiamat yang akan datang pada 21 Mei 2011 bulan ini. Belum diketahui lebih lanjut mengenai kepentingan dibalik prediksi dan ramalan yang tidak bertanggungjawab ini semua.