Niat Disertai Tindakan

Investment / 3 April 2011

Kalangan Sendiri

Niat Disertai Tindakan

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2284

Ketika Yesus memandang sekelilingNya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepadaNya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakanNya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukanNya. Jawab Filipus kepadaNya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." Seorang dari murid-muridNya, yaitu Andreas-saudara Simon Petrus, berkata kepadaNya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?

(Yohanes 6 : 1-15)


Memberi makan ribuan orang bukanlah tugas yang mudah, apalagi jika permintaannya tidak ada dalam agenda acara. Kisah ini menarik sekali untuk mengukur atau melihat kualitas iman Anda. Tidak ada satu pun ide cemerlang yang Yesus dapatkan dari murid-muridNya saat itu. Bahkan Andreas pun hanya bisa memberikan jawaban yang pesimis.

Jika dipikir, anak kecil dalam kisah ini tentunya membutuhkan makanan saat dia lapar. Tetapi, Ia hanya bisa menyerahkan makanannya tanpa mengetahui, apakah Ia akan makan atau kelaparan nantinya. Singkat cerita, akhirnya makanan menjadi lebih banyak dan murid-murid mungkin sedikit malu-malu ketika mereka mulai membagikan 1/12 bagian dari ikan dan roti yang mereka miliki. Ada 5000 orang laki-laki di hadapan mereka. Apakah memang benar hanya laki-laki? Mari mulai mengimajinasikan, jika saja setiap laki-laki membawa seorang istri dan 3 orang anak, maka ada 25.000 orang yang perlu diberi makan! Boleh jadi pemberian anak kecil tadi sangat sedikit dibanding kebutuhan yang sangat besar. Akan tetapi, apa yang telah diberikan ke dalam tangan Tuhan dapat menjadi suatu kelimpahan melalui kuasa supranaturalNya.

Dapatkah Anda bayangkan bahwa situasi saat itu setiap orang tertawa riang karena semuanya sibuk saling memberi namun tidak seorang pun berkekurangan atau kelaparan. Faktanya, setelah mereka semua kenyang masih tersisa 12 bakul lagi makanan segar. Memberi tidak cukup dalam hati, tetapi harus melalui tindakan. Alkitab menuliskan bahwa setelah semua orang makan dengan kenyang, mereka masih melihat ada sisa 12 bakul yang ternyata tidak sampai dihabiskan.

Tuhan sebenarnya mampu mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada karena memang Dia adalah Tuhan pencipta. Namun mengapa Ia justru bertanya "apa yang ada di tanganmu?" Jawabannya sederhana, Tuhan ingin melatih Anda untuk menjadi pemberi. Dan jika Anda mau melakukannya, lihatlah berkat besar sesudahnya.

Memberi tidak akan membuat Anda menjadi miskin. Memberi akan menjadikan Anda berkelimpahan. (PM)

Sumber : Renungan Harian Spirit
Halaman :
1

Ikuti Kami