Kedatangan Tim Mitra CBN disambut haru oleh Bapak Halim yang kehilangan harta bendanya, dan hampir stres. Namun Bapak Halim merasakan kedatangan Tim Mitra CBN sangat memberi dukungan moril.
Menurut Bapak Halim, saat bencana itu terjadi, pembantunya yang tidur di lantai 1 memberitahunya bahwa rumah mereka kemasukan air, yang kemudian membuat mereka serentak bangun. Air yang mengalir begitu deras, membuat tidak banyak barang yang bisa diangkut ke lantai atas dan tidak dalam waktu yang lama, air mencapai ketinggian 2,5 M. Halim hanya bisa berteriak kepada Tuhan. Air kemudian surut pukul 2 siang dan Bapak Halim mulai turun ke lantai bawah rumahnya. Kerusakan di lantai 1, ternyata parah sekali, namun Bapak Halim tetap bersyukur kepada Tuhan karena keluarganya selamat dari bencana.
Bapak Halim menyadari, Tuhan pasti punya rencana yang indah buat dia dan keluarganya. Melalui bencana ini, hubungan Bapak Halim dengan putra pertamanya dan putrinya yang selama 6 tahun telah terputus, kembali terjalin. Mengetahui dari liputan berita, perumahan tempat tinggal orang tuanya ditimpa bencana, putra Bapak Halim mengirimkan SMS dan pada hari itu anak-anaknya pulang ke rumah. Sambil ikut membantu membersihkan rumah, komunikasi antara ayah dan anak pun kembali terjalin. "Saya merasa, pemulihan keluarga ini adalah berkat dari Tuhan bagi keluarga kami. Walaupun bencana terjadi, saya ingin tetap mendukung pekerjaan Tuhan di CBN," ujar Bapak Halim antusias. (PM)
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Mitra CBN, selalu ada kekuatan di luar kemampuan kita sebagai manusia, saat kita mengucap syukur.”
Sumber : Data Mitra CBN