Kentang-Kentang Kebencian

Kata Alkitab / 8 February 2011

Kalangan Sendiri

Kentang-Kentang Kebencian

Puji Astuti Official Writer
7371

Beberapa waktu lalu, saya membaca sebuah kisah inspiratif tentang bagaimana seorang guru taman kanak-kanak mengajar murid-muridnya tentang buruknya menyimpan dendam atau sakit hati.

Guru tersebut meminta murid-muridnya untuk membawa kentang sejumlah orang-orang yang mereka benci atau yang telah membuat mereka marah. Di hari dimana anak-anak itu membawa kentang mereka masing-masing, ibu guru tersebut meminta anak-anak menuliskan nama-nama orang yang mereka benci itu pada kentang-kentang yang mereka bawa. Setelah itu, kentang-kentang itu dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan dan mereka harus membawa kantung berisi kentang-kentang itu kemanapun mereka pergi selama satu minggu.

Kentang-kentang itu membusuk bersama berjalannya hari. Namun anak-anak itu tetap taat membawa kentang-kentang itu sekalipun berat dan berbau busuk. Akhirnya satu minggu mereka lalui, dan dihari ketujuh, ibu guru tersebut bertanya pada anak-anak TK tersebut, “Nah, bagaimana rasanya membawa kentang-kentang itu selama seminggu anak-anak?”

Seorang murid menjawab, “Berat bu..”

Yang lainnya berseru, “Bau busuk bu…”

Guru tersebut tersenyum sambil mengangguk dan memperbolehkan mereka meletakkan kantung kentang mereka. Setelah mereka melepaskan kentang-kentang itu, ibu guru menjelaskan dengan lembut, “Anak-anak, inilah pelajaran yang penting yang harus kita ingat. Jika kita menyimpan kebencian atau kemarahan, kita seperti menggendong beban kemana-mana dan baunya pun busuk. Untuk itu kita harus cepat melepaskan pengampunan, dan jangan menyimpan kemarahan atau kebencian apa lagi selama berhari-hari bahkan bertahun-tahun.”

Mungkin Anda berkata, “Mengampuni itu mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan.” Saya setuju dengan Anda, tapi “sulit” bukan berarti tidak bisa. Mengapa?

- Pengampunan adalah sebuah pilihan, jadi ini bukan bicara bisa atau tidak bisa, namun mau atau tidak mau.

- Sama seperti mengasihi, Anda tidak pernah bisa mengasihi orang lain jika Anda belum pernah merasakan apa itu dikasihi. Demikian juga pengampunan, Anda tidak bisa mengampuni ketika Anda belum merasakan apa itu pengampunan. Untuk bisa mengalami pengampunan yang sejati, Anda harus datang kepada Yesus Kristus. Dialah yang sanggup mengampuni Anda.

Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." ~ Markus 1:4

- Anda tidak bisa mengasihi dan mengampuni dengan kekuatan sendiri, karena kasih manusia ada batasnya. Mintalah kasih Tuhan mengalir dalam hidup Anda, sehingga Anda bisa terus melepaskan pengampunan setiap saat.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. ~ Kolose 3:13

Pengampunan adalah sebuah kunci untuk mengalami kebebasan dalam hidup ini. Sebaliknya menyimpan kebencian akan membuka celah bagi dosa-dosa lain masuk dalam hidup Anda. Jangan simpan kemarahan dan kebencian, karena menyimpan kebencian sama saja Anda menyimpan sampah dan membawanya kemana-mana. Bersihkan hati dengan kasih dan pengampunan.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami