Saat Anda berpikir tentang keintiman, apa yang terbersit dalam pikiran Anda? Kencan yang romantis? Pembicaraan yang hangat? Makan malam yang romantis? Menghabiskan waktu bersama? Hubungan seks?
Beberapa waktu yang lalu, saya mengartikan ‘keintiman' sebagai kedekatan secara fisik dalam hubungan kami. Namun pengertian itu sekarang telah berkembang.
Setelah melalui beberapa tahun pernikahan, hubungan kami semakin diwarnai dengan keegoisan yang semakin menipis, semakin kaya namun sedikit dalam hal fisik. Tolong jangan salah dimengerti, aspek fisik dalam hubungan kami masih tetap penting dalam memenuhi kebutuhan kami. Namun elemen keintiman dari hubungan fisik itu mendapatkan sudut pandang yang baru, lebih berarti dan mengalami lebih banyak pengalaman.
Setelah melalui beberapa tahun, pernikahan kami berkembang menjadi hubungan partnership yang semakin dalam dengan meningkatnya kepercayaan, percaya diri dan rasa aman dalam hubungan kami. Kemampuan kami untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah pun semakin berkembang. Berkurangnya ego kami membuat kami saling melayani satu sama lain, selalu mencari cara yang kreatif untuk mengekspresikan cinta kami dan mengembangkan keromantisan dalam berumah tangga.
Hubungan kami pun berkembang dari hanya sekedar keintiman fisik menjadi keintiman spiritual yang dalam.
Sejujurnya, level keintiman yang baru ini sungguh mengejutklan saya. Belum lama berselang, Sheri dan saya membuat keputusan dan komitmen spiritual yang sepertinya, bagi kami, tidak ada hubungannya dengan pernikahan kami. Namun hasil dari perubahan hidup kami saat ini adalah kehidupan yang lebih kuat, pernikahan yang lebih menggairahkan - keintiman secara spiritual. Ternyata keputusan dan komitmen kami secara rohani menjadi satu paket dengan keintiman spiritual bagi kami berdua.
Pada dasarnya, keintiman spiritual dalam pernikahan adalah mengenai bersekutu dengan Tuhan; mempergunakan kasih-Nya, kekuatan dan kepemimpinan untuk mempergunakan kuasa-Nya dalam pernikahan Anda.
Inisiatif Dalam Keintiman Spiritual
Ingatlah, keintiman spiritual tidak ‘terjadi' begitu saja. Kami membuat keputusan dan komitmen yang spesifik dan membuat kami memiliki akses terhadap apa yang menjadi kerinduan Tuhan dalam pernikahan kami.
Darimana Memulainya: Bersekutu Dengan Tuhan
Setengah dari tahun-tahun awal pernikahan kami, Sheri dan saya jauh dari Tuhan. Memang kami adalah orang ‘baik', kami rutin ke gereja, kami berdoa - tapi kami tidak benar-benar mengenal Tuhan.
Mencoba menjadi orang baik adalah hal yang penting, namun apa yang diinginkan Tuhan sesungguhnya adalah memiliki hubungan pribadi dengan Anda. Anda dapat melakukannya dengan mengambil keputusan - dengan sederhana Anda dapat mengatakan kepada-Nya kalau Anda benar-benar kacau dan membutuhkan Yesus Kristus menjadi Juru Selamat pribadi Anda. Anda memutuskan untuk berbalik dari dosa-dosa Anda, sebaik yang Anda bisa, dan meminta Yesus menjadi teman dan pemimpin hidup Anda. Katakan secara singkat kepada Tuhan, berdoa kepada-Nya.
Mengalami moment yang sangat berarti seperti itu akan meluncurkan Anda ke dalam hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Hidup Anda akan berubah. Pernikahan Anda akan berubah.
Untuk mencapai keintiman spiritual dalam pernikahan Anda merupakan hal yang mendasar bila Anda bersama pasangan berada dalam halaman yang sama secara spiritual. Artinya, Anda dan pasangan Anda keduanya perlu untuk ‘melakukan bisnis' dengan Tuhan; Anda berdua perlu untuk menerima Yesus dan mengikut Dia.
Bayangkan sebuah segitiga. Dalam hubungan pernikahan Kristen, Tuhan berada di bagian puncak dan Anda beserta pasangan berada di kedua sisi di kaki segitiga tersebut. Saat Anda berdua bertumbuh secara spiritual, Anda akan bergerak ke atas bersama-sama ke arah Tuhan, sebagai puncak dari segitiga.
Jika Anda dan pasangan Anda percaya pada hal yang berbeda atau berada dalam jalur pertumbuhan rohani yang bertolak belakang, Anda tidak hanya renggang secara hubungan, tapi juga lambat secara pertumbuhan rohani atau bahkan mati.
Mengikutsertakan hubungan pribadi dengan Tuhan sebagai hal yang utama dan merupakan langkah yang penting dalam memulai keintiman spiritual. Berikutnya, Anda perlu meningkatkan hubungan Anda dengan Tuhan. Anda perlu memposisikan diri Anda dalam kegiatan yang dapat memfasilitasi Tuhan - sehingga menyebabkan perubahan dalam pernikahan Anda.
Berdoa Bersama
Salah satu kegiatan terintim yang dapat Anda lakukan sebagai pasangan adalah berdoa bersama. Saat Anda berbicara kepada Tuhan secara bersama-sama, membagikan pemikiran Anda yang paling pribadi, doa menjadi sebuah usaha bersama sebagai tim dan dapat mengikat secara rohani. Kolaborasi kesatuan doa dari pasangan Anda melahirkan satu suara, berkuasa untuk menyatukan mimpi-mimpi pernikahan Anda, dan doa itu menjadi perhatian dan permintaan Anda berdua.
Sheri dan saya menemukan saat kami berdoa bersama, lebih mudah untuk mendapatkan jawaban dari doa kami. Berdoa bersama memimpin kami kepada komunikasi sepanjang hari dan menyebabkan kami dapat bersama-sama melihat bagaimana Tuhan akan merespon doa kami.
Berdoa juga sama dengan mendengarkan. Terkadang berdoa bersama juga menambah kesensitifan akan karya Tuhan dalam pernikahan kami. Kami berada dalam keselarasan dengan pimpinan Tuhan dalam hidup kami. Pada awalnya, berdoa bukanlah hal yang nyaman untuk dilakukan bersama. Bagi sebagian besar kita, berdoa adalah sebuah kegiatan yang harusnya dilakukan secara pribadi. Menyingkapkan pemikiran pribadi kita kepada orang lain - meskipun itu adalah pasangan kita sendiri - bukanlah hal yang mudah. Berikut beberapa saran yang dapat saya berikan:
Sampai Anda berdua dapat merasa nyaman berdoa bersama, salah satu dari Anda sebaiknya mengambil alih untuk memimpin doa.
Komunitas Bersama
Agar dapat bertumbuh dalam kepenuhan akan "potensi keintiman", Anda perlu menerjunkan diri Anda dalam pemikiran orang lain. Langkah pertama Anda untuk masuk dalam komunitas adalah terlibat di gereja. Tidak hanya hadir saat ibadah - Anda perlu berpartisipasi dan terhubung dengan gereja lokal.
Gereja dapat memberikan pengajaran, mengikutsertakan Anda dalam penyembahan dan menyediakan tempat bagi Anda untuk terlibat dalam komunitas Kristen. Jika Anda ingin mengalami keintiman spiritual dalam pernikahan Anda, Anda berdua harus terhubung dengan komunitas.
Tambahan pula, gereja Anda dapat menyediakan kegiatan yang memperkaya pernikahan Anda: retreat, workshop, pelatihan dan konseling. Ambillah keuntungan dari sumber-sumber ini.
Hubungan Bersama
Trial and error bukanlah cara yang efektif untuk mencapai keintiman spiritual, cara pendekatan yang justru dilakukan oleh banyak pasangan. Cara paling tepat untuk mencapai keintiman spiritual adalah terlibat dalam hubungan yang dekat dengan orang Kristen lainnya dan belajar melalui teladan hidup mereka.
Hubungan pembinaan, dalam konteks small group atau hubungan 1-1, akan memperkecil kesalahan dan menjagai langkah Anda saat Anda bergerak maju. Ini adalah komunitas dalam level yang lebih dalam.
Hubungan seperti ini dapat mendukung Anda. Jika Anda telah menikah, Anda pasti mengalami ‘beberapa hal' - kehilangan pekerjaan, kesulitan keuangan, sakit penyakit, masalah pernikahan... bahkan kematian. Saat hidup Anda terus berjalan, Anda perlu untuk dikelilingi oleh orang-orang yang berkualitas.
Terkadang arti dari sebuah hubungan ‘muncul' begitu saja, tapi seringkali hubungan ini tidak muncul dalam berbagai kesempatan - Anda perlu mengambil inisiatif.
Tempat pertama yang perlu Anda lihat atau perhatikan adalah seputar gereja dan small group Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri: Pernikahan siapa yang dapat saya teladani? Apakah saya kenal dengan pasangan yang memiliki ‘pernikahan bahagia'? Pernikahan siapa yang dapat menjadi teladan bagi kami?
Pikirkanlah pertanyaan ini dengan serius. Terhubung dengan hubungan yang memiliki mentor merupakan cara tercepat untuk mendapatkan keintiman spiritual.
Keintiman spiritual dalam pernikahan Anda dapat membawa keuntungan yang sangat besar. Hubungan yang terjalin di antara kami kuat dan nyaman; kami memiliki keyakinan akan masa depan; pernikahan kami bertumbuh dari hanya sekedar keintiman manusia menjadi kedekatan yang hanya Tuhan sendiri mampu ciptakan dalam hubungan suami istri. Bahkan pernikahan yang ‘baik' tak dapat dibandingkan secara kualitas dari pernikahan yang berpusat pada Tuhan. Ambillah resiko ini: Temukan keintiman spiritual dalam pernikahan Anda.
Sumber : Jim Mueller - christianwomentoday